Tradisi ini sebelumnya telah dilakukan Basuki ketika perombakan massal pejabat pada awal Januari dan pertengahan Mei 2015 lalu.
Tes urine ini untuk mengetahui apakah para pejabat yang baru saja dilantik ini terindikasi menggunakan obat-obatan terlarang atau tidak.
Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Sapari Partodiharjo langsung ke atas panggung dan mengambil alih mikrofon.
"Selamat sore Bapak-bapak, Ibu-ibu, saya dari BNNP DKI Jakarta. Sesuai arahan Gubernur, seluruh pejabat yang dilantik tidak boleh meninggalkan lokasi terlebih dahulu untuk dilakukan tes urine," kata Sapari.
Ia menginformasikan, tes urine itu dilakukan di halaman Balai Kota pada Jumat sore ini.
Sapari pun mengingatkan pihaknya sudah memiliki daftar nama pejabat lengkap dengan jabatannya.
Ia mengatakan, akan ada petugas dari BNNP DKI Jakarta yang memandu para pejabat melakukan tes urine.
"Mohon perhatian sekali lagi, tidak diperkenankan untuk meninggalkan tempat. Yang meninggalkan tempat dan tidak ikut tes urine, saya sampaikan ke Gubernur. Kami sudah punya daftar namanya," kata Sapari.
Kemudian para pejabat terlihat berduyun-duyun mengambil formulir pendaftaran yang ada di meja BNNP DKI.
Setelah mengisi formulir, mereka terlihat mengantre di toilet mobile untuk melakukan tes urine. Tak sedikit pula pejabat yang langsung minum air mineral agar dapat buang air kecil dengan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.