Diarahkan pistol
Bahkan, T melanjutkan, oknum tersebut meminta istrinya untuk mengambil pistol. T yang saat itu mendengar langsung ketakutan. Ia juga menjelaskan bahwa pistol tersebut sempat diarahkan ke dirinya.
"Suaminya bilang ke istrinya, ambilkan pistol. Saya bilang jangan, Pak, jangan. Saya takut mati. Masa depan saya belum sampai. Pistolnya sudah diginiin (diarahkan)," kata T.
T disuruh duduk, tetapi ia tak mau. Akhirnya, T dibawa oleh oknum tersebut dengan sepeda motor ke pos. Tak berselang lama, oknum TNI AL lainnya datang setelah dipanggil.
"Saya disuruh duduk dan suruh ngaku," kata T.
Namun, T bersikeras bahwa ia tak mencuri. Karena tak mengaku, ia pun dipukul oleh oknum tersebut.
"Terus saya dipukuli pakai selang air dan gagang sapu. Yang mukulin tiga orang, ganti-gantian," kata T.
Rambutnya juga sempat dicukur menggunakan pisau belati milik oknum TNI. T melanjutkan, ia juga diikat di tiang.
"Iya, sempat diikat di tiang kayak tempat tenda. Saya sebelah sininya, pojok," kata T.
Ia mengatakan, tidak semua yang memukulnya memakai seragam. Hanya beberapa yang pakai seragam lengkap. "Beberapa aja yang pakai seragam," kata T.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.