JAKARTA, KOMPAS.com — Raut wajah T (12) tampak kesakitan. Ia terbaring lemas di ruang Teratai, Rumah Sakit Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2016). T diduga dipukuli oknum TNI AL lantaran dituduh mencuri burung salah satu anggota.
T awalnya bersama teman-temannya bermain di Kompleks TNI AL di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/1/2016) siang. Ia masuk menggunakan sepeda motor bersama dua rekannya.
"Pertama, main layangan dulu. Ada layangan putus. Saya sama teman mau ngejar," kata T dengan suara sedikit terbata kepada Kompas.com di RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa.
Saat di jalan, ia diledeki oleh salah satu temannya dan memilih untuk turun dengan lompat dari sepeda motor. T kemudian lari dan bertemu salah satu oknum TNI AL.
"Disangkanya saya maling burung. Terus saya bilang, saya enggak nyuri dan ngambil burung orang lain," kata T.
Oknum tersebut tak lantas percaya dan membawa T untuk melihat kandang burungnya. Saat dilihat, di dalam kandang burung tersebut hanya ada bulu.
"Nah, saya disangka ngambil burung itu karena kabur-kaburan kayak ngambil burung itu," tambah T. (Baca: Dituduh Curi Burung, Bocah Kelas VI SD Diduga Dipukuli Oknum TNI AL)
Diarahkan pistol
Bahkan, T melanjutkan, oknum tersebut meminta istrinya untuk mengambil pistol. T yang saat itu mendengar langsung ketakutan. Ia juga menjelaskan bahwa pistol tersebut sempat diarahkan ke dirinya.
"Suaminya bilang ke istrinya, ambilkan pistol. Saya bilang jangan, Pak, jangan. Saya takut mati. Masa depan saya belum sampai. Pistolnya sudah diginiin (diarahkan)," kata T.
T disuruh duduk, tetapi ia tak mau. Akhirnya, T dibawa oleh oknum tersebut dengan sepeda motor ke pos. Tak berselang lama, oknum TNI AL lainnya datang setelah dipanggil.
"Saya disuruh duduk dan suruh ngaku," kata T.
Namun, T bersikeras bahwa ia tak mencuri. Karena tak mengaku, ia pun dipukul oleh oknum tersebut.
"Terus saya dipukuli pakai selang air dan gagang sapu. Yang mukulin tiga orang, ganti-gantian," kata T.
Rambutnya juga sempat dicukur menggunakan pisau belati milik oknum TNI. T melanjutkan, ia juga diikat di tiang.
"Iya, sempat diikat di tiang kayak tempat tenda. Saya sebelah sininya, pojok," kata T.
Ia mengatakan, tidak semua yang memukulnya memakai seragam. Hanya beberapa yang pakai seragam lengkap. "Beberapa aja yang pakai seragam," kata T.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.