Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada SK Penunjukan Jakpro sebagai Pelaksana Proyek Velodrome dan Equistrian

Kompas.com - 13/01/2016, 20:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendala administratif menjadi penyebab belum dimulainya pembangunan arena balap sepeda velodrome Rawamangun dan arena equistrian (pacuan kuda) Pulomas untuk Asian Games 2018.

Menurut Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Sylviana Murni, belum ada instruksi penunjukkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana proyek pembangunan arena tersebut.

Pemprov DKI Jakarta belum menerbitkan surat keputusan gubernur ataupun peraturan gubernur terkait. (Baca: Sempat Bilang Batal, Ahok Kini Paksa Jakpro Rehab Velodrome)

"Ternyata PT Jakpro masih menunggu (SK) penunjukkannya. Tetapi enggak apa-apa, harus jalan terus kata Pak Wagub (Djarot Saiful Hidayat)" kata Sylviana Murni di Balai Kota, Rabu (13/1/2016). 

Sementara itu, Direktur Operasional PT Jakpro Wahyu A. Harun mengatakan bahwa dua proyek pembangunan itu masih berlanjut sesuai jadwal. (Baca: Ahok: Kalau Jakpro Tak Bisa Urus Velodrome, Silakan Mundur...)

Ia tidak mengungkapkan detail anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan velodrome dan equistrian tersebut.

"Saya belum tahu, orang belum ditunjuk juga, nanti saya salah jawab," kata Wahyu. 

Ia tidak menjawab pertanyaan wartawan mengenai SK gubernur terkait proyek tersebut. Begitu pula ketika ditanya sudah sejauh mana PT Jakpro memulai kegiatan tersebut.

"Intinya kami bekerja. Bukan wewenang saya untuk memberikan statement ini semua," ujar Wahyu.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) PT Jakpro Abdul Hadi juga menghindari pertanyaan wartawan.

"Tanya sama Wagub saja," kata Hadi singkat saat ditanya mengenai proyek velodrome.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah atas keterlambatan PT Jakpro melakukan lelang konstruksi pembangunan velodrome Rawamangun dan rehabilitasi equistrian Pulomas.

Bahkan, Basuki tak khawatir jika velodrome dipindahkan ke Bandung, Jawa Barat. (Baca: Kerja Jakpro Terlalu Lamban, Ahok Pasrah Penggunaan Velodrom Dialihkan ke Bandung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com