Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Afif Jalani Tes DNA di RS Polri

Kompas.com - 16/01/2016, 19:48 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga terduga teroris Sunakim alias Afif melakukan test deoxyribonucleic acid (DNA) di posko ante mortem Rumah Sakit Polri Jakarta Timur, Sabtu (16/1/2016).

Keluarga Afif yang datang dari Subang itu tiba di posko ante mortem pukul 16.30 WIB.

Pantauan Kompas.com, terlihat seorang perempuan menggunakan baju warna biru tua dengan cadar yang diketahui istri Afif.

Selain itu, seorang perempuan paruh baya menggunakan baju warna cokelat serta seorang pria menggunakan baju batik dan peci yang merupakan orangtua Afif. (baca: Buku Jihad Ditemukan di Kontrakan Afif di Kabupaten Bogor)

Tampak hadir juga seorang pria yang merupakan adik Afif dan satu anak perempuan yang merupakan anak Afif. Petugas mengambil air liur mereka.

"Saya enggak ngerti pemeriksaan apa aja. Jenazahnya belum tahu bisa diambil kapan," ujar ibunda Afif.

Terlihat beberapa polisi mengawal keluarga Afif saat hendak meninggalkan RS Polri sekitar pukul 17.00 WIB. (baca: Terduga Teroris Afif dan Istrinya Dikenal Tertutup)

Sebelumnya, hadir juga dua anggota Tim Pembela Muslim (TPM).

"Kita kesini untuk memastikan korban terduga teroris apakah datanya sudah masuk semua atau belum. Ini dibutuhkan untuk mengambil jenazahnya," ujar Abu Umar salah satu anggota TPM.

Abu umar menambahkam, TPM mewakili semua keluarga korban terduga teroris. Namun, kedatangan pihaknya kali ini khusus untuk melengkapi data dari Muhammad Ali

"Habis dari sini kita mau ke rumahnya di Kembangan," ujarnya.

Ia tidak mau berkomentar banyak tentang peran Muhammad Ali dalam aksi teror di kawasan Sarinah. Ia hanya menjanjikan akan menemani keluarga korban terduga teroris hingga proses indentifikasi selesai dan bisa dibawa keluarga.

Afif adalah residivis tindak pidana terorisme yang divonis tujuh tahun penjara. Afif ditangkap pada 1 Maret 2010.

Ia terduga teroris karena berpartisipasi dalam pelatihan kelompok teroris di Aceh. Pada 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara kepada Afif.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengungkapkan, Afif merupakan seorang terduga teroris yang beraksi dengan membawa senjata api dan menyerang polisi sempat diabadikan oleh awak media.

Ketika melaksanakan aksi, ia menggunakan topi hitam berlogo Nike, menggunakan rompi, dan membawa tas ransel, serta memakai celana jins biru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com