Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bus Transjakarta ke Rusun Marunda Jelek, Bikin Pantat Sakit!

Kompas.com - 17/01/2016, 13:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pagi ini mendatangi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2016).

Namun, tidak seperti biasanya, Ahok tidak datang menggunakan mobil dinasnya. Ia terlihat tiba di Rusunawa Marunda dengan menggunakan bus transjakarta.

Alih-alih terkesan, Ahok justru kecewa dengan kondisi bus yang digunakan. Menurut dia, kondisi bangku di dalam bus tidak enak digunakan untuk duduk.

Dia pun langsung melontarkan keluhannya itu kepada Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono yang juga ada di lokasi yang sama.

"Saya enggak mau bus kayak gini, jelek. Pantat sakit. Anda siapkan bus yang saya naik, yang saya suka. Baru bisa orang yang naik mobil mewah, pindah naik bus," kata dia.

Budi yang mendengar keluhan itu tampak mengangguk-angguk. Layanan bus transjakarta gratis ke Rusunawa Marunda baru mulai beroperasi hari ini. Bus ini akan melayani rute Rusunawa Marunda hingga Tanjung Priok.

Untuk tahap awal, ada lima unit bus yang disediakan. Menurut Ahok, seharusnya bus yang digunakan untuk melayani penghuni rusunawa adalah bus yang bagus.

Sebab, bila tidak, ia memprediksi warga akan enggan memanfaatkan layanan bus tersebut dan lebih memilih membeli sepeda motor.

"Kalau sekarang orang yang naik bus itu mengkhayalnya begini, kalau saya punya mobil enggak mau naik bus, enggak enak. Kalaupun enggak mampu beli mobil, bisa beli motor. Jadi yang naik motor tambah banyak, yang naik bus tambah sedikit. Karena busnya enggak enak," ujar dia.

Ahok tidak menginginkan situasi yang disebutkannya itu terjadi. Sebab, bila sampai terjadi, maka tujuan pengoperasian layanan bus transjakarta gratis ke rusunawa tidak tercapai.

Menurut Ahok, pengoperasian layanan bus transjakarta gratis ke rusunawa bertujuan agar penghuni rusunawa tidak lagi terbebani ongkos transportasi.

"Kalau beli motor cuma bisa dipakai bapaknya. Anak sama emaknya enggak. Makanya perlu disediain bus. Bus ke rusun tidak bayar. Saya ingin bapak ibu uangnya tidak habis di transportasi. Jadi uangnya bisa untuk yang lain," ungkapnya.

Kedatangan Ahok ke Rusunawa Marunda bertujuan untuk meresmikan masjid dan menyaksikan panen sayur di lokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com