Celah adaptasi
Adanya rencana membuat sungai alami meski di beberapa titik saja cukup menerbitkan harapan.
Namun, menyambung pendapat Suryono terkait keadilan ruang, Restu mengingatkan, meski sebagian besar penghuni bantaran adalah pendatang yang tak memiliki budaya hidup di sungai, berbagai bentuk adaptasi telah tercipta dan mengakar selama puluhan tahun.
"Mereka membangun rumah-rumahnya yang meskipun semipermanen hingga 2-3 lantai. Barang berharga dan barang elektronik selalu diletakkan aman dari jangkauan terjangan banjir. Ini satu bentuk adaptasi," katanya.
Bagi Restu, adaptasi warga itu menjadi bekal dan sarana awal titik temu untuk menata sungai dengan mengurangi potensi konflik.
Tentu masalah kesehatan juga sosial dan estetika kota menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diurai dan dicari solusinya jika ingin memberikan peluang mengembangkan budaya kota tepian air di Jakarta. (NELI TRIANA)
--------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 25 Januari 2016, dengan judul "Titik Temu Atasi Polemik Normalisasi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.