Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2016, 17:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Aparat kepolisian dari Polresta Bekasi Kota langsung menindaklanjuti temuan jajanan "Kotak Kado" yang berisi benda mirip kondom di Pekayon, Bekasi Selatan.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota Iptu Puji mengatakan, polisi sedang menelusuri produsen Kotak Kado tersebut.

"Kita lakukan penyelidikan pemeriksaan, sebenarnya dari mana produsen yang membuat Kotak Kado ini," ujar Puji di Mapolsek Bekasi Selatan, Senin (25/1/2016).

Sayangnya, di kardus pembungkus Kotak Kado tersebut, tidak tertulis perusahaan mana yang membuat jajanan itu.

Tidak seperti makanan atau mainan anak lainnya, kemasan Kotak Kado hanya mencantumkan gambar tokoh kartun saja. Tidak ada keterangan mengenai produsen ataupun isi dari kotak tersebut.

Namun, bagian dalam kotak itu diisi berbagai macam makanan. Sebagian Kotak Kado ada yang berisi bungkusan mi dan ada juga yang berisi susu bubuk.

Benda berbentuk kondom itu pun juga masuk ke dalam kotak bersamaan dengan bungkusan susu bubuk.

Polisi akhirnya hanya mencari tahu alamat yang tertera di susu bubuk saja.

"Kita sudah temukan produsen susunya, tetapi pembuat Kotak Kado-nya ini belum," ujar Puji.

Namun, Puji masih enggan menjelaskan lokasi pabrik yang memproduksi susu bubuk itu. Sebab, dia belum bisa memastikan apakah produsen susu bubuk tersebut yang membuatnya dalam kemasan Kotak Kado atau hanya menjual susu bubuk secara terpisah saja.

Bisa saja, makanan-makanan kecil seperti susu bubuk dan mi itu dibeli secara acak oleh produsen Kotak Kado untuk diisi di Kotak Kadonya.

"Kita belum tahu juga apakah plastik yang mirip kondom digunakan untuk wadah minum atau hanya hadiah saja," ujar Puji.

Selain menelusuri produsennya, Puji mengatakan, polisi juga sedang memeriksa kandungan yang ada di dalam produk tersebut.

"Kapolres sudah perintahkan ke Reskrim untuk uji labfor soal ini. Dari situ, hasilnya ditemukan apakah layak untuk dikonsumsi makanan atau tidak," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadi Bandar Judi Togel, Lansia Penjual Tahu di Jatinegara Ditangkap

Jadi Bandar Judi Togel, Lansia Penjual Tahu di Jatinegara Ditangkap

Megapolitan
Dinilai Lamban Tangani Kasus KDRT Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa, Polres Jaksel Beri Klarifikasi

Dinilai Lamban Tangani Kasus KDRT Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa, Polres Jaksel Beri Klarifikasi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa | Jenazah 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa Belum Dijemput dari RS Polri

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa | Jenazah 4 Anak yang Dibunuh di Jagakarsa Belum Dijemput dari RS Polri

Megapolitan
Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden Bisa Bikin Cemburu Provinsi Lain

Megapolitan
Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Tahanan Titipan di Lapas Tangerang yang Kabur Ditangkap Kembali di Rumah Orangtua

Megapolitan
Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Pengusul Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden Berharap Putra-Putri Betawi Dipilih Pimpin Jakarta

Megapolitan
Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Tak Pernah Terlihat Cekcok dengan AMW, Wanita Tewas Terlakban Justru Sering Diledek Pengantin Baru

Megapolitan
Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Ada Perayaan Natal Gereja Tiberias dan Panggung Rakyat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Macet

Megapolitan
Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Salah Satu Bamus Betawi Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, Anggap Cederai Demokrasi

Megapolitan
Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Laporkan Butet soal Pengakuan Diintimidasi, Pelapor: Hal yang Disampaikan Menyesatkan

Megapolitan
Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Pimpinan DPRD Sebut Pemkot Depok Bohongi Rakyat: Nyatanya Tidak Bisa Berobat Gratis Pakai KTP

Megapolitan
Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Bamus Betawi Ternyata Ada 2, Mana yang Usulkan Gubernur Jakarta Dipilih Presiden?

Megapolitan
AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

AMW 'Ngaku' ke Tetangga, Wanita yang Ditemukan Tewas Terlakban Sedang Sakit

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi Buntut Pengakuan Diintimidasi di Pentas Teater

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com