Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Badak di Mata Pengurus Warga Berlan

Kompas.com - 27/01/2016, 07:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ade Friosa Wijaya alias Ade Badak rupanya tak disukai oleh warga Kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur.

Bahkan, pengurus warga setempat sering meminta bantuan warga untuk mengusir pria bertubuh besar dan bertato itu.

"Kalau dia masuk, saya sudah bilang sama anak-anak sini, lihatin dia (Ade) tuh. Ke mana dia larinya. Saya suruh usir," kata Ketua RW 03 Kompleks Berlan, Sumiati, saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (26/1/2016).

Sumiati mengatakan, warga sebenarnya juga takut pada Ade. Pasalnya, dia lekat dengan aktivitas narkoba.

"Saya juga takut karena bukan apa, orang bilang dia selalu bawa senpi (senjata api)," ujar Sumiati.

Ia tidak mengetahui persis hubungan Ade dengan Mami Yola, pengedar narkoba
yang sudah diringkus polisi.

"Kalau Ade Badak pokoknya menurut laporan dia itu sindikat narkoba," ujar Sumiati.

Sumiati mengakui, meski kerap diusir warga Kompleks Berlan, Ade dan Rico tak kapok. Padahal, dua orang itu pendatang dari luar.

"Mereka orang luar, tapi sering masuk (Berlan)," ujar Sumiati.

"Bodyguard"

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriadi mengatakan, Ade Badak mempunyai hubungan dengan Mami Y.

"Dia itu pasien atau pelanggan tetap Mami Y. Kedua, ada beberapa keterangan saksi, dia itu semacam bodyguard Mami Y," ujar Nasriadi.

Menurut Nasriadi, Ade Badak memang ditakuti warga. Kalau ada yang mengganggu Mami Y, Ade Badak akan bertindak.

Ia bahkan mengajak warga lain untuk ikut menyerang si pengganggu. Hal itu seperti yang dilakukan Ade Badak dan Rico bersama sekitar 10 orang lain saat menyerang aparat Unit Narkoba Polsek Metro Senen.

"Jadi, kalau terjadi sesuatu dengan Mami Y, dia yang provokasi warga setempat untuk melawan," ujar Nasriadi.

Ade Badak telah tewas ditembak saat disergap di Cawang oleh aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur.

Sementara itu, Rico tewas dalam baku tembak dengan aparat di Johar Baru, Jakarta Pusat. Dari total 12 orang yang diburu, lima orang telah ditangani petugas.

"Lima itu, termasuk dua yang meninggal, satu menyerahkan diri atas nama Kece, dua kami tangkap, yakni AM alias Nita anak Mami Y, dan Johan alias Joang. Yang lain, kami masih dalami karena ada yang ikut-ikut dan ada yang pelaku utama," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com