Curhat itu disampaikannya saat menjadi saksi dalam sidang perkara pidana dugaan korupsi pengadaan UPS tahun 2014 untuk berkas terdakwa Alex Usman, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Bully berawal saat Lulung salah menyebutkan UPS (uninterruptible power supply) menjadi USB (universal serial bus).
"Waktu kisruh di Kemendagri, saya sempat ditanya wartawan soal UPS. 'Pak Haji, Anda kan koordinator Komisi E'. Saya nyeleneh malah menyebutnya USB. Terus saya di-bully di Twitter sampai jadi trending topic," kata Lulung.
Namun, di balik salah sebut itu, Lulung mengaku memang tidak mengetahui apa itu UPS.
"Waktu itu saya memang belum tahu apa itu UPS," ujar dia.
Menurut Lulung, pada Juli 2014, ia tidak pernah mengikuti rapat pembahasan APBD Perubahan 2014. Penyebabnya, ia sedang disibukkan kegiatan politik partainya.
"Tahun 2014 itu kan tahun politik. Saya banyak tugas partai," kata dia.
Pada sidang tersebut, majelis hakim mengungkapkan bahwa pada 25 Juli, Ketua Komisi E Muhammad Firmansyah menyampaikan laporan mengenai hasil rapat yang dilaksanakan di Komisi E pada 23 dan 24 Juli.
Kepada hakim, Lulung menyebut dirinya tidak menghadiri rapat usulan pengadaan barang dan jasa di Komisi E untuk APBD-P 2014 pada 23 dan 24 Juli.
"Waktu paripurna tanggal 13 Agustus saya juga tidak datang," ujar dia.
Berdasarkan keterangannya itu, Lulung menyatakan bahwa dirinya memang tidak pernah terlibat dalam usulan pengadaan UPS pada 2014.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.