Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Timeline" Kasus Pembunuhan Mirna, dari Kafe Olivier hingga Jessica Tersangka

Kompas.com - 30/01/2016, 11:37 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jessica Kumala Wongso ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27). Sejak awal, nama Jessica sudah disebut-sebut sebagai pelaku yang menaruh racun di kopi Mirna.

Kompas.com merangkum perjalanan dari waktu ke waktu kasus pembunuhan yang menarik perhatian masyarakat ini.

Rabu, 6 Januari 2016: Wayan Mirna Salihin (27) mengalami kejang sesaat setelah meminum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Mirna yang berkumpul bersama Jessica Kumala Wongso dan Hani, kedua temannya, berniat untuk reuni sebagai sesama teman yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di Australia.

Mirna sempat dibawa ke klinik di Grand Indonesia untuk diperiksa. Menurut dokter di sana, kondisi fisik Mirna yang sudah pingsan masih dalam keadaan normal.

Meski demikian, tidak beberapa lama, Mirna langsung dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Dalam perjalanan ke sana, Mirna meninggal dunia.

Sejak saat itu, perjalanan kasus ini dimulai. Polisi memeriksa sejumlah pihak yang dianggap terlibat, seperti Jessica, Hani, suami, bahkan ayah Mirna.

Pegawai kafe juga ikut diperiksa secara intensif, termasuk pemeriksaan oleh Puslabfor Polri terhadap es kopi vietnam yang diminum Mirna. Sedikit demi sedikit, potongan kecil kasus ini mulai terlihat.

Sabtu, 9 Januari 2016: Polisi diizinkan untuk mengotopsi jenazah Mirna tepat beberapa jam sebelum dimakamkan.

Hasil dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya selaku pihak yang melakukan otopsi, didapati, ada zat yang bersifat korosif di lambung, hati, dan empedu Mirna. Zat korosif itu kemudian diketahui sebagai sianida.

Sabtu, 9 Januari 2016: Hani dimintai keterangan oleh polisi. Jessica mengabaikan panggilan pemeriksaan.

Minggu, 10 Januari 2016: Informasi dari Bidokkes Polda Metro Jaya, Puslabfor Polri juga memberi tahu ada kandungan zat sianida di dalam es kopi vietnam yang diminum Mirna.

Pemeriksaan dilakukan dengan mengantongi enam sampel es kopi vietnam, termasuk yang diminum Mirna, saat kejadian berlangsung. Di lima sampel kopi lain, tidak ada sianida. Zat itu hanya ada di sampel kopi Mirna.

Sementara itu, didapati informasi yang signifikan, Mirna dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Gadung, Bogor, Jawa Barat.

Setelah Mirna dimakamkan, pemeriksaan polisi semakin intens. Pra-rekonstruksi kasus dan fakta-fakta kecil mulai terungkap, seperti es kopi vietnam yang ternyata dibelikan oleh Jessica, sebelum Mirna dan Hani tiba di Kafe Olivier.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com