Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2016, 11:37 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


Senin, 11 Januari 2016: Jessica memenuhi pemanggilan pihak kepolisian. Berbagai informasi terus dikumpulkan hingga pengusutan kasus ini sempat tertunda oleh peristiwa bom Thamrin, 14 Januari 2016. Setelah itu, polisi kembali fokus pada kasus Mirna.

Senin, 18 Januari 2016: Kasus pembunuhan Mirna ditingkatkan menjadi penyidikan. Melalui peningkatan status, polisi menegaskan, ada dugaan tindak pidana pada kematian Mirna.

Mirna juga dipastikan telah diracun menggunakan zat sianida yang kadarnya diperkirakan cukup besar. Sejak saat itu, saksi diperiksa berkali-kali.

Polisi juga terus ke Kafe Olivier untuk melengkapi keterangan yang kurang sekaligus mengulang peristiwa kematian Mirna dengan metode tertentu, termasuk membandingkan seperti apa kopi yang bercampur dengan sianida dan yang tidak.

Selasa, 19 Januari 2016: Jessica datang lagi ke Mapolda Metro Jaya, selaku saksi dan orang yang memesankan kopi untuk Mirna.

Kuasa hukumnya, Yudi Wibowo, mulai mempertanyakan mengapa Hani tidak ikut terkena dampak dari kopi Mirna setelah ikut meminum kopi tersebut.

Yudi juga meragukan hasil otopsi polisi soal adanya sianida di organ tubuh Mirna.

Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti tidak terlalu menanggapi pernyataan Yudi. Hani juga disebut hanya mencicip sedikit kopi Mirna, bukan meminumnya.

Sejak saat itu, Jessica menjadi sorotan media. Latar belakang Jessica juga dicari dan ikut ditanyakan, termasuk perihal selama dia di Australia bersama Mirna.

Sementara itu, polisi memeriksa lagi empat saksi yang ada saat rekonstruksi kasus di Kafe Olivier. Pemeriksaan dilakukan di Mapolda Metro Jaya.

Krishna menilai, pemeriksaan dilakukan karena ada keterangan yang janggal, antara keterangan pegawai kafe dan saksi.

Pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya pun turut melibatkan Kepolisian Federal Australia (AFP). Bantuan AFP lebih kepada pengumpulan keterangan selama korban dan pihak terkait berada di Australia.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Puslabfor Polri Periksa Ruang Radiologi RS Eka Hospital yang Terbakar akibat Ledakan

Puslabfor Polri Periksa Ruang Radiologi RS Eka Hospital yang Terbakar akibat Ledakan

Megapolitan
Gang Royal, Ratusan Lapak Lokalisasi Berkedok Kafe Itu Kini Porak-poranda

Gang Royal, Ratusan Lapak Lokalisasi Berkedok Kafe Itu Kini Porak-poranda

Megapolitan
BPBD DKI Mitigasi Kebakaran, Periksa Instalasi Listrik Permukiman Warga di Jakbar

BPBD DKI Mitigasi Kebakaran, Periksa Instalasi Listrik Permukiman Warga di Jakbar

Megapolitan
Polisi Buru Pelaku Tawuran yang Bawa Sajam dan Bom Molotov di Johar Baru

Polisi Buru Pelaku Tawuran yang Bawa Sajam dan Bom Molotov di Johar Baru

Megapolitan
Ruang Radiologi RS Eka Hospital BSD Terbakar akibat Ledakan, Manajemen: Operasional Kembali Normal

Ruang Radiologi RS Eka Hospital BSD Terbakar akibat Ledakan, Manajemen: Operasional Kembali Normal

Megapolitan
PAM Jaya: Suplai Air Bersih di Jakarta Terganggu karena Kemarau Panjang

PAM Jaya: Suplai Air Bersih di Jakarta Terganggu karena Kemarau Panjang

Megapolitan
Salak Condet, Maskot DKI yang Makin Langka dan Tak Dikenal Sebagian Warga Jakarta

Salak Condet, Maskot DKI yang Makin Langka dan Tak Dikenal Sebagian Warga Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pria Bunuh Diri karena Diteror Pinjol Terjadi di Sumsel

Polisi Sebut Kasus Pria Bunuh Diri karena Diteror Pinjol Terjadi di Sumsel

Megapolitan
Suplai Air Bersih Masih Terganggu, PAM Jaya: 18 Kelurahan Terdampak Krisis

Suplai Air Bersih Masih Terganggu, PAM Jaya: 18 Kelurahan Terdampak Krisis

Megapolitan
Belum Bahas Kandidat Cagub DKI, Gerindra Masih Fokus Pilpres dan Pileg 2024

Belum Bahas Kandidat Cagub DKI, Gerindra Masih Fokus Pilpres dan Pileg 2024

Megapolitan
Alasan Sidang Alex Bonpis Ditunda, Jaksa Belum Selesai Susun Tuntutan

Alasan Sidang Alex Bonpis Ditunda, Jaksa Belum Selesai Susun Tuntutan

Megapolitan
Ruang Radiologi Terbakar akibat Ledakan, Begini Kondisi Terkini di RS Eka Hospital BSD

Ruang Radiologi Terbakar akibat Ledakan, Begini Kondisi Terkini di RS Eka Hospital BSD

Megapolitan
Alex Bonpis Didakwa Mengedarkan Sabu Teddy Minahasa, Terancam Hukuman Mati

Alex Bonpis Didakwa Mengedarkan Sabu Teddy Minahasa, Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Tawuran Kembali Pecah di Johar Baru, Remaja Bawa Sajam hingga Bom Molotov

Tawuran Kembali Pecah di Johar Baru, Remaja Bawa Sajam hingga Bom Molotov

Megapolitan
Pemprov DKI Usul SPBU Apung Kembali Dioperasikan di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Usul SPBU Apung Kembali Dioperasikan di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com