Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BK DPRD DKI Usut Dugaan Pelanggaran Kode Etik Terkait Kasus UPS

Kompas.com - 01/02/2016, 16:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kehormatan DPRD DKI kini turun tangan untuk mencari tahu pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota DPRD DKI dalam kasus pengadaan uninterruptible power supply (UPS).

Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD DKI Syarifudin mengatakan pihaknya akan memulai pemanggilan pada pekan ini.

"Pekan ini kita mulai, siapa yang akan dipanggil masih dirahasiakan karena kami tidak mau ada tekanan dari luar," ujar Syarifudin di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (1/2/2016).

Menurut sumber Kompas.com, pihak yang pertama akan dipanggil adalah anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Hanura yang juga tersangka kasus UPS, Fahmi Zulfikar.

Fahmi akan dimintai keterangan soal mekanisme penganggaran pada APBD-P 2014 dan bagaimana dia bisa ditetapkan menjadi tersangka.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal itu, Syarifudin meminta media untuk menunggu rapat pemanggilan berlangsung dan melihat sendiri siapa yang dipanggil.

"Soal siapa yang dipanggil pertama kali, itu lihat nanti saja," ujar dia.

Namun, Syarifudin menegaskan bahwa Badan Kehormatan tidak menyelidiki dari aspek persoalan hukum. Mereka hanya menyelidiki dugaan pelanggaran kode etik saja di kasus ini.

Hasil akhir pemeriksaan akan diserahkan kepada pimpinan DPRD untuk diputuskan sanksi apa yang akan diberikan kepada anggota Dewan yang melanggar kode etik.

Syarifudin mengatakan proses ini sekaligus untuk menghidupkan kembali Badan Kehormatan DPRD DKI. Sebab, pada periode sebelumnya, BK DPRD DKI seolah tidak menghasilkan produk apapun.

"Artinya juga supaya teman-teman di Dewan juga tahu kode etiknya seperti apa," ujar Syarifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com