Terdapat dua versi kronologi kasus pemukulan ini, antara versi Masinton dan Dita. Berikut penjelasannya.
Masinton dilaporkan
Masinton yang merupakan anggota Komisi III DPR itu mendadak dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri atas tuduhan pemukulan terhadap staf ahlinya yang bernama Dita Aditia.
Dia dilaporkan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino pada Sabtu (30/1/2016) malam.
Menurut Wibi, pemukulan itu terjadi pada 21 Januari 2016 malam. Saat itu, Masinton menjemput Dita di Kafe Camden, Cikini, Jakarta Pusat.
"Staf ahlinya dibawa muter-muter, lalu di dalam mobil dipukul," kata Wibi.
Dita diam saja dan enggan memprosesnya secara hukum. Masinton disebut memberi Dita obat-obatan agar lekas sembuh.
Namun, pengurus DPW Partai Nasdem DKI Jakarta kemudian mempertanyakan luka di mata sebelah kanan Dita.
"Katanya, ini dipukul Masinton, makanya dilaporkan," kata Wibi.
Bantahan Masinton
Masinton membantah telah memukuli staf ahlinya, Dita. Kendati demikian, Masinton mengakui adanya insiden yang menyebabkan Dita mengalami luka memar di bagian wajahnya.
"Kalau dibilang saya mukul, enggak benar banget itu," kata Masinton saat dihubungi Kompas.com, Sabtu malam.