Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Motif Pembunuhan terhadap Mirna?

Kompas.com - 03/02/2016, 07:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) sudah memasuki babak baru. Jessica Wongso yang menemani Mirna saat minum kopi ditetapkan sebagai tersangka.

Polisi bersikeras sudah mengantongi bukti-bukti kuat dalam menetapkan Jessica sebagai tersangka, bahkan disebutkan sebagai pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan yang menggunakan hidrogen sianida di dalam kopi tersebut. (Baca: Polisi Siapkan Bukti yang Tidak Terbantahkan oleh Jessica)

Seakan ingin segera menuntaskan kasus yang sudah ditangani hampir sebulan oleh kepolisian ini, Jessica yang sebelumnya intens diperiksa sebagai saksi dicegah ke luar negeri dan kemudian ditangkap saat berada di sebuah hotel pada akhir pekan lalu.

Di sisi lain, polisi masih belum menerangkan motif yang dilakukan tersangka hingga memutuskan untuk membunuh Mirna. (Baca: Pengacara Jessica: Tidak Ada Motif Warisan)

Sejauh ini, banyak pembuktian yang mencoba mengaitkan kasus Mirna dengan Jessica dari sisi kepribadiannya. Beragam asumsi dan bukti yang diberikan seakan menunjukkan bahwa Jessica dan Mirna memiliki hubungan khusus, mengarahkan bahwa Jessica sebagai pelaku yang sakit hati terhadap Mirna. (Baca: Isi "Whatsapp" Jessica kepada Mirna yang Kejutkan Dermawan)

Namun, berbagai bukti yang diberikan masih belum menerangkan Jessica sebagai pelakunya. Motif sakit hati berdasarkan kepribadian belum cukup kuat menjadi bukti bahwa Jessica adalah pelakunya.

Di sisi lain, rekaman CCTV di Kafe Olivier juga masih menjadi misteri. Rekaman tersebut dapat menjadi petunjuk kepolisian, apakah ada gerak-gerik mencurigakan yang terjadi sesaat sebelum Mirna meminum kopi yang dipesan oleh Jessica.

Celana Jessica yang dipakai saat kejadian yang kemudian dibuang juga masih menjadi misteri. Polisi pun hingga kini masih mencoba mendapatkan celana tersebut, yang entah sudah terdistribusi bersama sampah lainnya hingga ke mana. (Baca: Polisi Masih Cari Celana Jessica yang Dibuang)

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Mirna tak segan diwawancarai oleh beberapa awak media televisi nasional. Dengan gamblang dan tenang, ia membantah semua tudingan terhadapnya.

Merasa disudutkan berbagai pihak, Jessica bahkan mengadukan nasibnya ke Komnas HAM karena merasa tidak bersalah. (Baca: Mencari "Missing Link" Kasus Kematian Mirna yang Tewas Usai Minum Kopi)

Pertanyaan yang menyeruak dan hingga kini masih mengambang, siapa yang menaruh racun sianida ke dalam gelas es kopi vietnam yang diminum Mirna, dan bagaimana caranya? Lalu apa motif pelaku melakukannya di kafe saat bersama rekan-rekannya?

Tentu pertanyaan itu dapat terjawab jika ada bukti yang menunjukkan peran pelaku secara langsung, atau pengakuan dari pelaku itu sendiri kepada polisi. (Baca: Rencana Membongkar Kebohongan-kebohongan Jessica di Pengadilan)

Polisi diharapkan dapat menjawab dan menerangkan semua sangkaan terhadap Jessica di muka hakim.

Saat itu pula, hanya majelis di meja hijaulah yang berhak menghakimi Jessica, bukan media, bukan pula masyarakat.

Kompas TV Keterangan Jessica Sering Tidak Konsisten
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com