Setelah itu, KAI langsung mengimbau agar warga yang tinggal di sekitar rel tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak fasilitas.
"Apalagi sampai melakukan pembakaran sampah yang mengakibatkan terganggunya sistem persinyalan," kata Kepala Humas Daops I PT KAI Bambang S Prayitno.
Selain akibat pembakaran sampah, gangguan sistem persinyalan yang diakibatkan perilaku warga di sekitar rel adalah adanya celana jins yang menggantung di kabel sinyal di Stasiun Citayam dan Stasiun Bojong Gede pada sekitar Agustus 2015.
Akibat kejadian itu, perjalanan KRL commuter line dari Depok menuju Bogor ataupun sebaliknya sempat mengalami gangguan selama hampir satu jam. Kondisi kembali normal saat celana jins yang menggantung dapat disingkirkan dari atas kabel.
"Persinyalan sudah seharusnya steril dari apa pun. Jangankan yang kain seperti ini, waktu itu ada layang-layang nyangkut aja udah bikin persinyalan jadi terganggu," kata Asisten Manajer Komunikasi PT KCJ Adli Hakim Nasution.
Berebut jalur
Selain masalah pada sistem persinyalan, gangguan lain yang sering terjadi pada perjalanan KRL commuter line adalah masih bercampurnya jalur KRL dengan jalur kereta jarak jauh, baik kereta penumpang maupun kereta barang.
KCJ sempat mengeluhkan situasi ini. Mereka menilai tidak seharusnya pengoperasian kereta perkotaan seperti KRL bercampur dengan jalur yang digunakan kereta jarak jauh.
Sebab, pengoperasian kereta perkotaan membutuhkan pengaturan yang