Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa KRL "Commuter Line" Rentan Gangguan?

Kompas.com - 04/02/2016, 07:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


Akibat masalah ini, perjalanan KRL commuter line Manggarai-Kota mengalami gangguan. Rangkaian KRL yang mengarah ke Jakarta Kota tidak ada yang bisa melanjutkan perjalanannya.

Setelah itu, KAI langsung mengimbau agar warga yang tinggal di sekitar rel tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak fasilitas.

"Apalagi sampai melakukan pembakaran sampah yang mengakibatkan terganggunya sistem persinyalan," kata Kepala Humas Daops I PT KAI Bambang S Prayitno.

Selain akibat pembakaran sampah, gangguan sistem persinyalan yang diakibatkan perilaku warga di sekitar rel adalah adanya celana jins yang menggantung di kabel sinyal di Stasiun Citayam dan Stasiun Bojong Gede pada sekitar Agustus 2015.

Akibat kejadian itu, perjalanan KRL commuter line dari Depok menuju Bogor ataupun sebaliknya sempat mengalami gangguan selama hampir satu jam. Kondisi kembali normal saat celana jins yang menggantung dapat disingkirkan dari atas kabel.

"Persinyalan sudah seharusnya steril dari apa pun. Jangankan yang kain seperti ini, waktu itu ada layang-layang nyangkut aja udah bikin persinyalan jadi terganggu," kata Asisten Manajer Komunikasi PT KCJ Adli Hakim Nasution.

Berebut jalur

Selain masalah pada sistem persinyalan, gangguan lain yang sering terjadi pada perjalanan KRL commuter line adalah masih bercampurnya jalur KRL dengan jalur kereta jarak jauh, baik kereta penumpang maupun kereta barang.

KCJ sempat mengeluhkan situasi ini. Mereka menilai tidak seharusnya pengoperasian kereta perkotaan seperti KRL bercampur dengan jalur yang digunakan kereta jarak jauh.

Sebab, pengoperasian kereta perkotaan membutuhkan pengaturan yang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com