Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Metro Kapsul Minta Dilibatkan dalam Proyek MRT Jakarta

Kompas.com - 04/02/2016, 19:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor pengembang Metro Kapsul menyatakan ingin terlibat dalam proyek pembangunan light rail transit (LRT) di Jakarta.

Mereka akan menawarkan biaya pembangunan LRT Jakarta dengan ongkos konstruksi yang terjangkau. (Baca: Metro Kapsul Diklaim Lebih Baik daripada Monorel dan MRT).

"Diperkirakan hanya Rp 200 miliar per kilometer," kata Direktur Operasional Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka) Leonnardo Feneri saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).

Trekka sendiri merupakan perusahaan yang mengembangkan Metro Kapsul. Menurut Leo, para ahli yang terlibat dalam pengembangan Metro Kapsul merupakan para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Selain ahli yang berasal dari ITB, Metro Kapsul memiliki program pengujian yang menggunakan komponen lokal.

"Jadi, seluruh tenaga ahli dan alat yang digunakan berasal dari dalam negeri," ujar Leo.

Sebagai informasi, pengembang Metro Kapsul pernah mempresentasikan diri ke Pemerintah Provinsi DKI sekitar dua tahun lalu, tepatnya saat kepemimpinan Gubernur Joko Widodo.

Jokowi pun sempat menyambangi tempat pengujian Metro Kapsul yang ada di Subang, Jawa Barat.

Namun, saat itu, pengembang Metro Kapsul hanya memiliki mock up, yakni sejenis figure mengenai tampilan bentuk Metro Kapsul.

Belum ada prototype maupun jalur uji coba di sana. Akhirnya, informasi mengenai proyek tersebut bak hilang ditelan bumi.

Namun kini, Leo menyebutkan bahwa pihaknya sudah memiliki infrastruktur untuk uji coba yang hampir rampung 100 persen.

Infrastruktur tersebut terdiri atas prototype sebanyak dua unit yang didukung dengan jalur uji coba sepanjang 290 meter.

Leo juga menyatakan infrastruktur untuk uji coba itu rencananya siap digunakan pada Mei mendatang.

"Dan pada Mei mendatang kita juga berencana ingin presentasi ke Pak Presiden," ucap Leo.

Metro Kapsul adalah transportasi jenis kereta yang memiliki panjang 9 meter per kapsul (gerbong). (Baca: Dari Hitungan "Bodoh", Jokowi Anggap Metro Kapsul Lebih Unggul).

Sarana transportasi ini disebut dapat mengangkut sekitar 50 orang per kapsul. Menurut Leo, tiap rangkaian Metro Kapsul dapat terdiri atas 4-5 kapsul.

"Jadi dalam sekali angkut bisa sampai 200-250 orang," ujar Leo.

Metro Kapsul berjalan di atas trek beton. Leo menyebut ukuran jalurnya sendiri lebih kecil ketimbang rel monorel ataupun rel kereta konvensional sehingga memungkinkan untuk dibangun di atas median jalan atau pun trotoar.

"Treknya dibangun layang. Diameter tiangnya 1 meter," ucap Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com