Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Ketegangan antara Ojek Pangkalan dengan Ojek Online

Kompas.com - 05/02/2016, 12:11 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamis (4/2/2016) siang, puluhan driver Grab mendatangi Stasiun Cawang, Jakarta Selatan.

Mereka berkumpul untuk mendatangi seorang pengojek pangkalan yang disebut sudah melakukan hal yang tidak menyenangkan kepada seorang driver Grab perempuan.

Dari peristiwa itu, sejumlah driver Grab sempat menunjuk-nunjuk ke arah seorang pengojek yang diduga sebagai orang yang melakukan perbuatan tidak menyenangkan tadi.

Kumpulan driver Grab itu juga sempat membuat arus lalu lintas di sana tersendat.

Head of Marketing Grab Taxi Kiki Rizki menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu.

Menurut Kiki, sebelumnya, memang benar driver Grab perempuan yang enggan disebutkan namanya mendapat perlakuan tak menyenangkan saat sedang menunggu pelanggan yang meng-order di dekat Stasiun Cawang.

"Mungkin dikira driver kami lagi menunggu penumpang, ngambil penumpangnya ojek pangkalan, padahal kami sudah jelaskan itu beda. Penumpang kami pesan by online," kata Kiki kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2016).

Posisi driver perempuan itu memang berhenti di pinggir jalan, dekat dengan pangkalan ojek di sana.

Setelah itu, driver tersebut didatangi oleh seorang pengojek pangkalan dan mendapatkan perlakuan yang tak mengenakkan di sana.

"Saya enggak usah bilang ya perbuatan tidak menyenangkannya seperti apa. Yang jelas, sebagai seorang perempuan, dia langsung cerita ke grup WhatsApp dan dilihat sama driver lain," tutur Kiki.

Dari sanalah, driver Grab lainnya mengetahui masalah tersebut lalu ramai-ramai mendatangi tempat ojek pangkalan yang dimaksud.

Awalnya, yang datang ke sana hanyalah driver senior yang punya kedekatan dengan wilayah tersebut. Kedatangan driver senior bertujuan untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah tersebut bersama-sama.

Namun, karena cerita disampaikan ke grup, driver Grab lainnya pun ikut datang ke sana. Suasana sempat memanas, namun Kiki memastikan tidak ada tindakan anarkis.

Pada akhirnya, kasus ini ditangani oleh kepolisian setempat dan dicapai sebuah kesepakatan antara driver perempuan dengan pengojek pangkalan.

"Kami sudah buat kesepakatan, masalahnya sudah clear," ucap Kiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com