Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Kehidupan Malam di Kalijodo...

Kompas.com - 10/02/2016, 06:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dimulai dengan kerlap kerlip lampu dan alunan musik dangdut yang saling bersahutan dari warung remang-remang.

Geliat kehidupan malam di sisi timur bantaran Kanal Banjir Barat (KBB) mulai terasa. Para perempuan dengan dandanan mencolok dan busana minim mulai keluar dari warung remang remang untuk mencari mangsa para lelaki hidung belang.

Ya, tempat itu adalah Kalijodo, lokasi prostitusi dan tempat hiburan malam yang sudah melegenda di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Kawasan ini begitu terkenal di kalangan para pegiat kehidupan malam di ibu kota. Tempat ini menjadi sangat terkenal lantaran menjadi tempat lokalisasi kelas menengah ke bawah. Sebab tarif disini bisa dikatakan terjangkau, sekitar Rp 100.000-Rp 200.000 untuk sekali 'main'.

"Dari 100-200 ribu tarifnya, tergantung dari umur sama body-nya," ujar Sanim salah satu tukang ojek yang mangkal dikawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (9/2/2016).

Para wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang biasa mangkal di tempat ini usianya pun bervariatif, mulai dari anak baru gede (ABG) hingga wanita paruh baya pun tersedia.

"Di sini (Kalijodo) dari yang usianya masih belasan sampe yang udah 50 tahunan juga ada," ucapnya.

Dari tarif yang cukup terjangkau dan pilihan (PSK) yang cukup beragam itulah yang membuat kawasan ini setiap malamnya selalu disesaki para pelancong.

"Macem-macem, ada yang datangnya pake motor ada juga yang pake mobil," ujar salah satu penjual warung makan di kawasan tersebut yang enggan disebutkan namanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membongkar pusat prostitusi yang terletak di wilayah Jakarta Utara itu. Rencananya lokasi tersebut akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Selain itu, berdasarkan surat dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bahwa di tempat itu yang merupakan permukiman warga tidak layak untuk lokasi prostitusi. Sebab, akan berbahaya bagi mental dan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut. (Baca: Ahok: Enggak Ada Toleransi, Kalijodo Harus Dibersihkan!)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com