Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Berniat Dandani Mayat Dedy seperti Orang Gila

Kompas.com - 11/02/2016, 13:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan Dedy Widyanarko (23), ternyata sudah punya niat untuk menghilangkan jejak aksi mereka.

Mereka berniat mendandani Dedy seperti orang gila. (Baca: Pencurian Mobil di Balik Kasus Pembunuhan Dedy).

"Mereka sudah menyiapkan semir dan kater, dan berniat mendandani korban seperti orang gila sebelum dibuang. Ini untuk kelabui polisi dan orang yang menemukan supaya mengira begitu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Nasriadi di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (11/2/2016).

Hanya saja, pelaku batal melancarkan niatnya tersebut. Pelaku memilih membungkus kepala korban dengam kain helm, mengikat tangan korban, dan membuangnya di Jalan Inspeksi Cakung.

Korban tewas dengan kepala hancur dipukuli kunci inggris. Saat beraksi, para pelaku punya persiapan lengkap.

Tak hanya membawa semir dan kater, pelaku juga menyiapkan air cabai, balsam dan kunci inggris. (Baca: Pelaku Bunuh Dedy dengan Berpura-pura Beli Mobil Korban dari Internet).

Nasriadi juga menyampaikan, pulanya pelaku berniat hanya melumpuhkan korban dan merampok barang korban. Namun, karena korban melawan, pelaku menghabisinya.

Sejauh ini, polisi masih menyelidiki apakah pelaku pembunuhan Dedy ini anggota suatu jaringan perampokan atau tidak.

Pelaku mengaku sudah empat kali melakukan aksi serupa. "Namun, tiga di antaranya gagal, yang terakhir ini yang berhasil," ujar Nasriadi.

Menurut Nasriadi, aksi pertama gagal karena mobil yang diincar terlalu mewah sehingga pelaku tidak tahu cara mengemudikannya untuk melarikan mobil tersebut.

Aksi kedua kembali gagal karena mobil yang diincar berstiker nama sebuah media massa. "Pelakunya takut karena ada stiker wartawan di mobil korban," ujar Nasriadi.

Ketiga, saat pelaku berpura-pura test drive, calon korban yang menjual mobilnya tersebut membawa banyak teman sehingga sulit dilumpuhkan.

Sebelumnya, Dedy dibunuh oleh kawanan pencuri kendaraan bermotor yang berpura-pura menjadi pembeli mobilnya.

Dedy dibujuk pelaku untuk bertemu melakukan test drive. Saat itulah pelaku beraksi dan membunuh Dedy.

Setelah membunuh korban, pelaku melarikan mobil Deddy tersebut. Polisi kemudian membekuk tiga pelaku di daerah Jawa Tengah.

Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dijerat dengan pasal 356 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Kini, ketiganya mendekam dibalik sel tahanan Mapolres Metro Jakarta Timur. (Baca: Dedy Widianarko, Identitas Mayat Laki-laki Penuh Luka di Cakung).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com