Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JA Culik Bocah Asal Depok Itu karena Butuh Uang untuk Beli Sabu?

Kompas.com - 11/02/2016, 21:30 WIB
DEPOK, KOMPAS.com JA (35) alias Begeng, pelaku penculikan dan pembunuhan bocah SD berinisial J, mengaku sebagai pengguna narkoba jenis sabu. 

Sepekan sebelum menculik J, JA disebut mengaku menggunakan barang haram tersebut. Hal ini diungkapkan Herman Dionne, pengacara yang ditunjuk polisi untuk mendampingi JA.

"Jadi, saya menduga, kebutuhannya akan uang sebagai motif penculikan atas korban, bukan karena untuk menutupi biaya pernikahan, melainkan untuk mengonsumsi sabu," kata Herman kepada Warta Kota, Kamis (11/2/2016).

Menurut Herman, keperluan nikah JA sudah terpenuhi sebelum pria itu mencilik J. (Baca: Penculik dan Pembunuh Bocah J Itu Berlatar Belakang "Broken Home")

Dengan demikian, Herman menduga motif penculikan bukan mencari uang untuk pernikahan.

"Undangan sudah dicetak dan disebar, berarti sudah dibayar. Katering yang dipesan juga sudah dibayar. Baju pernikahan juga sudah dibayar. Jadi, saya menduga dia butuh uang untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu ini," kata Herman.

Walaupun begitu, Herman akan mendalami dugaannya ini dengan menanyakan lebih jauh kepada JA.

Kepada Herman, JA mengaku kecanduan sabu sejak lama. "Bahkan, seminggu sebelum penculikan, ngaku pakai sabu. Itu dia pakai sabu terakhir kali," ujar Herman.

Selain itu, ia menilai bahwa hasil otopsi jenazah J yang akan menentukan motif JA dalam menculik dan membunuh J.

Kepala Satreskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho menuturkan, pihaknya tidak dapat memastikan kapan hasil otopsi dari RS Polri Sukanto tersebut rampung.

Menurut dia, hasil otopsi ini akan dijadikan bukti pendukung untuk melihat dan menentukan motif tersangka.

"Apakah terkait materi atau ada disorientasi seksual yang dilakukan pelaku," kata dia.

Adapun JA ditetapkan sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan terhadap J.

Kepada polisi, JA mengaku telah melakukan perbuatan itu seorang diri, mulai dari menculik hingga membekap korban di rumahnya.

Ia mengaku membunuh korban karena panik rumahnya digerebek polisi. (Baca: Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Bocah Asal Depok Kerap Diomeli Ibunya

(Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com