Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebingungan di DPRD DKI, Daeng Azis Cari Lulung

Kompas.com - 15/02/2016, 13:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat Kalijodo, Azis, bersama dengan warga Kalijodo tiba di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (15/2/2016) siang sekitar pukul 12.35 WIB.

Namun, Azis mengalami kesulitan dalam bertemu dengan anggota DPRD DKI di sana.

Pertama kali tiba, Azis cs masuk ke Gedung Dewan yang lama, yang terletak di sebelah Gedung DPRD DKI yang utama. Mereka sempat ingin naik ke lantai 2, tetapi langkah mereka terhenti di pertengahan.

"Komisi E di mana?" ujar salah satu warga Kalijodo.

Letak Komisi E berada di lantai dasar gedung. Mereka pun kembali turun. Begitu pula dengan Azis. Saat itu, Azis meladeni permintaan wawancara dari wartawan.

Setelah wawancara sekitar 10 menit, Azis menyudahi sesi wawancara dan menolak diberi pertanyaan lagi.

"Nanti lagi dong kalau sudah selesai ketemunya," ujar Azis.

Kemudian, rombongan kembali keluar gedung dan mengobrol di sana. Mereka tampak kebingungan. Tidak lama kemudian, Azis tampak menelepon seseorang.

"Haji Lulung ada enggak? Ini harus dipayungi hukum," ujar Azis kepada orang yang diteleponnya.

Wartawan masih mengelilingi Azis dan rombongan untuk mencari kesempatan wawancara lagi. Ketika Azis diberi pertanyaan lagi, nada bicara Azis menjadi tinggi. Dia terdengar kesal.

"Sudahlah enggak usah tanya. Pusing ini," ujar Azis.

Setelah itu, Azis dan rombongannya terlihat pergi meninggalkan Gedung DPRD DKI. Tidak sampai 30 menit di sana, Azis pergi tanpa berhasil menemui satu pun anggota Dewan.

Biasanya, laporan mengenai penggusuran selalu ditangani oleh Komisi A. Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengatakan, tidak ada jadwal audiensi dengan warga Kalijodo hari ini. Dia malah tidak tahu bahwa Azis dan warga Kalijodo akan datang ke DPRD DKI.

"Saya sedang di DPR dan tidak tahu kabar itu," ujar Syarif.

Kompas TV Daeng Aziz: Kenapa Baru Sekarang Direlokasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com