Proses pendampingan dan rehabilitasi terus berjalan tanpa ada satupun surat peringatan yang diberikan. Tim gabungan saat itu bekerja dengan prinsip bagaimana cara menutup lokalisasi tanpa mencabut hak mereka yang berada di sana.
Hasilnya pun bisa dirasakan kini. Salah seorang warga yang tinggal dekat lokalisasi Kramat Tunggak dulu, Tuti (56), menilai kondisi sekarang sudah lebih baik ketimbang dulu saat masih ada lokalisasi.
"Enakan sekarang dong, jauh, sudah tenang, enggak ada omongan-omongan jelek soal yang begituan, lebih tertata juga tempat kita," ujar Tuti.
Hingga kini, lokasi bekas Kramat Tunggak benar-benar berubah dengan adanya pembangunan Jakarta Islamic Centre (JIC) yang dimulai tahun 2002. Latar belakang pembangunan JIC diawali dari Forum Curah Gagasan oleh Sutiyoso untuk mengetahui sejauh mana dukungan masyarakat terhadap perubahan Kramat Tunggak.
Dukungan itu ternyata semakin menguat dan pada akhirnya muncul gagasan membangun JIC. Ide itu dikemukakan Sutiyoso kepada Profesor Azzumardi Azra yang saat itu menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah.
Daerah sekitar JIC atau Kramat Tunggak dulu, sekarang sangat hidup. Banyak toko dan penjual makanan yang mewarnai kawasan JIC yang merupakan tempat dari Badan Pengelola Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta itu. Tempat ini dinilai warga juga lebih aman dan nyaman untuk ditinggali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.