Dari dialog tersebut, Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan pengusaha metromini bisa bergabung dengan PT Transjakarta tanpa perantara PT Metromini.
"Kami kerja sama bukan hanya dengan PT (Metromini) tapi langsung dengan pemilik. Kita rembukan bersama," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/2/2016).
Budi mengatakan sudah ada 40 pengusaha metromini yang berdiskusi dengan dia. Kemungkinan, jumlahnya akan bertambah lagi.
Menurut Budi, para pengusaha metromini itu harus merupakan pemilik bus. Mereka juga wajib menyerahkan semua bus yang mereka miliki ketika resmi bergabung nanti.
Budi mengatakan, integrasi perorangan seperti itu dimungkinkan. Pengusaha metromini tidak perlu tergabung dengan satu wadah untuk bisa gabung dengan Transjakarta. Namun, ke depannya aspek legalitasnya harus diperhatikan kembali.
"Boleh saja perorangan. Justru kita membuat sistemnya supaya bisa kita buat (seperti itu). Kami mencoba mengambil langkah ini supaya masalah bisa teratasi," ujar Budi.
Namun, kata Budi, hal ini bukan berarti mereka yang tergabung dalam perusahaan metromini tidak bisa gabung PT Transjakarta. Baik perorangan ataupun perusahaan, bisa bergabung dengan PT Transjakarta.
Dia menargetkan kerja sama bisa benar terwujud pada Mei 2016.
"Saya pinginnya April atau Mei-lah," ujar dia.
Manajemen PT Metromini diketahui terpecah menjadi dua. Tercatat ada dua orang yang saat ini menyatakan diri sebagai pimpinan manajemen yang sah, yakni TH Panjaitan dan Nofrialdi. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.