Warga tak percaya
Meskipun Pemprov DKI mengaku penggusuran bertujuan untuk penyediaan RTH, warga Kalijodo tak percaya. Sebab, warga menilai penggusuran dilakukan terburu-buru.
Warga percaya penggusuran Kalijodo lebih dilatarbelakangi kecelakaan maut di Jalan Daan Mogot yang melibatkan seorang pengunjung kafe di Kalijodo pada 8 Februari.
Pemprov DKI Jakarta membatah tudingan itu. Ahok mengatakan, rencana penertiban sudah direncakan sejak tahun 2014. Menurut dia, rencana penertiban itu berdekatan dengan penertiban Waduk Pluit yang dilaksanakan pada akhir 2013.
"Tim intel bilang, kalau Bapak mau tertibkan Waduk Pluit, Kalijodo jangan dirobohin dulu, takutnya mereka gabung (melawan pemerintah)," kata Ahok.
Ahok menambahkan, "(Kasus) Fortuner hanya buat aku ingat saja (untuk menertibkan Kalijodo), lho."
Maka, walau diprotes, Pemprov DKI bergeming. Mereka menyatakan akan tetap membongkar permukiman warga di Kalijodo. Warga diberi tenggat waktu 11 hari untuk mengosongkan atau membongkar sendiri tempat tinggalnya.
Jika berlanjut hingga surat peringatan ketiga, maka pembongkaran terhadap permukiman warga Kalijodo diperkirakan akan dilakukan pada 29 Februari 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.