Kedatangan aparat ini membuat warga meresponnya dengan ketakutan.
Salah seorang warga Kalijodo menganggap petugas melakukan hal berlebihan.
"Caranya itu lho. Kalau begini kita jadi takut, mau ngapain coba bawa pasukan banyak," kata seorang warga RT 04/RW 05 Kalijodo, kepada Kompas.com, Sabtu (20/2/2016).
Warga Kalijodo menurutnya minta lebih dikedepankan dialog dan sosialisasi, dibandingkan dengan mengirim pasukan seperti ini. Ini menurutnya membuat warga jadi shock.
"Enggak usah ditanya, ya shock lah kita. Kita juga manusia, diperlakukan lah dengan baik. Ajak bicara dulu," ujar dia.
Sementara itu, warga lainnya, juga merasakan hal yang sama dengan kedatangan petugas pagi ini. Bahkan, pemilik warung di RT 01 / RW 05 itu juga merugi.
"Orang-orang yang pada mau beli jadi takut, enggak ada yang mau beli sepi dari pagi," ujar wanita berdaster cokelat muda itu.
"Saya sampai enggak bisa belanja, mau beli nasi buat warung sama rokok enggak boleh dulu katanya, saya mau keluar enggak boleh, diperiksa KTP saya, saya juga sampai dibawa buat tes urine segala, mau apa coba," kata dia.
Wanita yang mengaku asli Sulawesi ini mengatakan, dirinya setuju saja kalau pemerintah mau menertibkan. Asalkan, jangan direlokasi ke tempat yang jauh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.