Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Bayangkan, Saya Umur 40 Tahun, tetapi Bisa Kalahkan Gus Dur dan Megawati...

Kompas.com - 23/02/2016, 10:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menanggapi komentar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal dia yang berambisi menjadi presiden.

Terlebih lagi, Basuki menyinggung mundurnya dia dalam Pemilu 1999 dan meyakini Yusril akan kalah pada saat itu.

Yusril mengatakan, mundurnya dia dalam Pemilu 1999 semata-mata untuk menjaga perdamaian.

"Saya sebenarnya lebih mengutamakan menjaga kesatuan dan persatuan di antara kita. Jangan sampai pecah belah sehingga saya berkorban dengan mengundurkan diri dari pencalonan itu. Itu bukan berarti saya kalah," ujar Yusril di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Senin (22/2/2016).

Yusril mengaku bisa mengalahkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat itu. Dia telah menghitung suara yang mungkin akan dia dapat.

Pada saat itu, kemungkinan dia akan mendapat dukungan sebanyak 220, Gus Dur mendapat dukungan sebanyak 185, dan Megawati sebanyak 308.

"Jadi kalau di-vote pertama, Gus Dur kalah. Tinggal saya berhadapan dengan Mega," ujar Yusril.

Yusril pun mengingat bahwa BJ Habibie telah menginstruksikan pendukungnya untuk mendukung Yusril. Dengan kondisi itu, Yusril mengatakan bisa saja dia mengalahkan Mega.

Namun, mengapa Yusril justru mengalah dan menyerahkan semua dukungannya untuk Gus Dur?

"Anda bisa bayangkan saya orang umur 40 tahun, masih sangat muda, kecil, tetapi mengalahkan Gus Dur dan Megawati. Apa yang akan terjadi? Saya mengkhawatirkan itu."

"Pada waktu itu, saya hanya sedang menjaga persatuan kita semua dengan mengundurkan diri. Sampai seperti yang kita tahu, Gus Dur menang dan Mega jadi wakil," ujar dia.

Yusril mengatakan, kini dia mencoba untuk maju dalam Pilkada DKI 2017. Dia memiliki misi untuk mengintegrasikan Pemerintah DKI Jakarta dengan pemerintah pusat.

Jika berhasil, posisinya sebagai gubernur akan menjadi batu loncatan untuk maju menjadi presiden nantinya.

Sebelumnya, Ahok mengatakan, Yusril punya kesempatan pada tahun 1999 lalu. Hanya, Yusril saat itu mengalah terhadap Abdurrahman Wahid yang kemudian menjadi Presiden RI.

"Padahal, Bang Yusril kalau dulu ikut nyalon, walaupun kalah, berikutnya bisa jadi presiden tuh dia," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com