Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Warga Kalijodo Saat Masuk Rusun Pulogebang

Kompas.com - 23/02/2016, 19:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pindah dari kawasan dengan latar belakang tempat hiburan malam diakui Kharisma Aji Seno (26), warga Kalijodo ini jadi batu sandungan untuk membaur di rusun tempat relokasi. Maklum, ada cap negatif di kebanyakan orang, tentang Kalijodo.

"Yang jelas pasti kepikiran banget pas baru mau masuk. Karena saya tidak memungkiri kalau orang punya konotasi negatif tentang tempat asal saya," kata pria dengan sapaan Aji itu di Rusun Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2016).

Namun, ia membela sesama warganya yang juga bakal calon penghuni baru Rusun Pulogebang itu. Menurut Aji, warga Kalijodo yang direlokasi ke rusun ini adalah warga baik-baik.

"Saya tegaskan orang yang pindah ke sini adalah warga asli, bukan yang begitu-begitu. Biasanya, kalau yang aneh-aneh bukan warga asli, tapi pendatang," ucap warga RT 07 RW 10, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat itu.

Strategi Aji untuk membaur bersama warga lain di rusun yakni dengan mengikuti kegiatan di rusun. Aji mengatakan, warga Kalijodo di wilayah Jakarta Barat, kebanyaknya berusia produktif alias remaja.

"Rata-rata anak muda yang usianya 20 sampai 23 tahun. Emang yang sudah biasa bersosialisasi, seperti ikut kegiatan di Maulid Nabi. Insya Allah kita enggak ada kendala," kata Aji, disela mengakut barang perabotannya.

Aji menempati Blok H lantai 1 unit 112 Rusun Pulogebang. Aji bakal menempati rusun ini bersama orangtua dan dua adiknya.

Hari ini, Aji tiba di rusun mendahuli warga lainnya. Aji sudah datang dengan membawa perabotan rumah.

"Sebenarnya dari Kecamatan (Tambora) wacananya besok. Tapi kita enggak mau ribet, barang banyak kita. Akhirnya dibantu muat pakai mobil teman. Yang lain-lain besok pakai mobil Satpol PP," kata Aji.

Melihat rusun tempat tinggalnya, Aji menyatakan tempatnya layak. Biaya sewa pun juga masuk akal. Ia membayar sewa Rp 234.000 perbulan. Namun, sesuai aturannya, tiga bulan pertama warga relokasi bebas biaya.

"Kebetulan saya memang minta di lantai satu karena ibu saya sakit, jadi kayak agak stroke gitu," ujarnya.

Aji mengaku, berat meninggalkan Kalijodo. Tak rela ia sebetulnya meninggalkan daerah yang telah membesarkannya sejak kecil itu.

"Rela enggak rela. Saya 26 tahun di sana. Teman yang dekat di sana juga banyak," ujarnya.

Selain itu, dipindahkan ke daerah Pulogebang baginya serasa dipindah dari ujung ke ujung. "Yang dirugikan jarak sih, jadih jauh. Dari barat ke ujung timur. Kerjaan yang jadi jauh," pria yang bekerja di daerah Asemka, Jakarta Barat itu.

Selain itu, Aji menyayangkan langkah pemerintah yang mendadak mengumumkan penertiban. Akhirnya, ia yang jadi repot.

"Bagi saya terlalu mepet saja jangka waktunya, cuma seminggu lebih saja kan," ujarnya.

Sementara itu, pihak Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pulogebang mengatakan, total 86 KK warga Kalijodo wilayah Jakarta Barat yang akan direlokasi ke rusun tersebut. Sampai hari ini, baru 77 KK warga Kalijodo sudah ikut pengundian rusun.

Sedangkan yang mengambil kunci total baru tiga orang, termasuk Aji. Warga Kalijodo akan ditempatkan paling banyak di Blok H, sebanyak 80 KK. Sisa 6 KK akan ditempatkan ke Blok G rusun. (Baca: Kekhawatiran Penghuni Rusun Pulogebang akan Kedatangan Warga Kalijodo )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com