Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senayan Golf Driving Range Akan Disulap Jadi Hutan Kota "Plus-plus"

Kompas.com - 23/02/2016, 20:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengungkapkan, rencana pengalihan fungsi Senayan Golf Driving Range yang terletak di Kompleks Gelora Bung Karno saat ini masih dalam proses pematangan.

Pemerintah akan melakukan sayembara desain hutan kota yang rencananya juga akan dilengkapi dengan fungsi pendukung lainnya itu.

"Kami sedang susun terms of reference-nya secara detail dan pembahasan-pembahasan bersama GBK/Setneg dan Pemda DKI serta penyiapan tim karena konsep hutan kotanya juga nanti dengan beberapa fungsi," ujar Siti saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2016).

Siti belum mengungkap lebih jauh soal fungsi tambahan yang akan dilekatkan dengan hutan kota itu. Dia hanya menyebutkan bahwa desain hutan kota nantinya akan disayembarakan.

"Ada rencana juga untuk disayembarakan desainnya. Makanya, fungsi-fungsi apa saja yang ada di sana secara harmonis lingkungan dan sustainable sedang kami siapkan dulu," ujarnya.

(Baca: Maret 2016, Senayan Golf Akan Dijadikan Hutan Kota)

Dia belum bisa memastikan rencana pembangunan hutan kota itu bisa segera dimulai bulan Maret mendatang.

"Nanti kita lihat apakah bulan Maret sudah bisa ada yang dimulai," ungkap Siti.

Saat ini, Senayan Golf Driving Range sudah mulai berhenti aktivitas untuk proses peralihan menjadi ruang terbuka hijau.

Data di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menunjukkan, sampai sejauh ini, total luas ruang terbuka hijau (RTH) yang sudah terbangun di Jakarta baru sekitar 9,98 persen.

Padahal, luas ideal RTH bagi suatu kota adalah 30 persen dari luas wilayah.

Driving Range Senayan yang terletak di kawasan Gelora Bung Karno, Jalan Pintu Lima, itu memiliki luas lahan 4,6 hektar. Jika hutan kota nantinya benar-benar terwujud, maka Jakarta akan memiliki ruang hijau lain yang ada di pusat kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com