Di satu sisi, ada komunitas relawan Teman Ahok yang mengusungnya untuk ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen.
Sementara itu, di sisi lainnya, partai pemenang pemilihan umum, PDI-Perjuangan, menunjukkan ketertarikannya untuk mengusung Basuki dalam Pilkada DKI mendatang.
Sejauh ini, Teman Ahok telah mengumpulkan lebih dari 700.000 fotokopi KTP untuk mengusung Basuki melalui jalur indepden.
Mereka ditarget untuk mengumpulkan minimal 1 juta fotokopi KTP. (Baca: Godaan PDI-P Jadi Ujian Konsistensi Ahok).
Basuki pernah menyatakan akan maju melalui jalur independen apabila Teman Ahok berhasil mencapai target 1 juta fotokopi KTP.
Bersamaan dengan upaya yang dilakukan Teman Ahok, PDI-P juga berupaya melakukan pendekatan.
Apalagi, Basuki memiliki kedekatan khusus dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Lantas, siapa yang akan dipilih Basuki nantinya? Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini terpaksa harus memilih salah satu dari dua kekuatan itu.
Sebab, masing-masing kekuatan itu memiliki prinsip dan harga diri yang diperjuangkan. Basuki pun sempat menunjukkan kebingungannya dalam memilih.
Dia mengaku ada satu permasalahan dalam berkomunikasi dengan PDI-P. (Baca: Ahok: Masalahnya, PDI-P Tidak Mendukung Teman Ahok).
Karena partai itu memiliki 28 kursi di DPRD DKI, mereka dapat mengusung calon gubernur sendiri.
"Masalahnya, PDI-P merasa mereka mau mengusung (calon gubernur) karena dia mampu. (PDI-P) tidak mau mendukung Teman Ahok," kata Basuki di Balai Kota, Senin (22/2/2016).
Prinsip Teman Ahok
Sejak kelahirannya, Teman Ahok memang memperjuangkan agar Basuki ikut Pilkada DKI melalui jalur independen.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.