Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSK di Dadap Bisa Pilih Tamunya Sendiri

Kompas.com - 03/03/2016, 22:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com – Para perempuan pekerja seks di lokalisasi Dadap Cheng In, Kosambi, Kabupaten Tangerang, bisa memilih sendiri tamu atau pelanggan yang mereka inginkan.

Tidak seperti tempat prostitusi kebanyakan, di mana tamu atau pelanggan yang memilih mereka, justru di Dadap ini perempuan bisa menolak jika ada tamu yang tidak dia sukai.

"Enggak bisa pilih yang itu, soalnya dia sudah tunggu tamunya sendiri, sudah janjian. Kalau sudah langganan, malah bisa kayak pacaran. Sudah mulai pakai perasaan," kata seorang PSK Dadap, Suci (bukan nama sebenarnya) kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016) malam.

Para perempuan di lokalisasi Dadap duduk di luar kafe dangdut sambil menunggu pengunjung. Menurut Suci, di antara mereka, tidak ketahuan mana yang sudah menunggu tamunya sendiri dan mana yang masih kosong atau belum di-booking.

Cara untuk mengetahui hal tersebut, tidak lain adalah dengan menanyakan langsung kepada perempuan di sana. Tetapi, jika ada pengunjung yang datang, biasanya perempuan yang belum menunggu tamu yang akan menghampiri. Jika pengunjung merasa cocok, maka dapat masuk ke dalam kafe dangdut untuk minum bir dan bernyanyi terlebih dahulu.

"Di sini yang sudah punya tamunya sendiri atau sudah langganan, banyak. Ada yang maunya cuma sama cowok langganannya satu orang itu, benar-benar kayak pacaran, tapi tetap bayar," tutur Suci.

Tarif untuk menyewa satu PSK di lokalisasi Dadap dipatok sekitar ratusan ribu rupiah. Jika hanya ingin ditemani perempuan sembari minum bir tanpa masuk ke kamar, tarifnya lebih murah. (Baca: Sejarah Prostitusi Dadap, Lokasi yang Segera Ditertibkan Pemkab Tangerang)

Suci tidak menjelaskan lebih lanjut berapa pembagian uangnya dengan pemilik kafe atau mucikari di sana. Dia hanya bilang, salah satu mucikari sekaligus pemilik kafe dangdut tempatnya bekerja biasa dipanggil Papi Jamal dan dikenal sebagai orang yang bekerja di Bandara Soekarno-Hatta.

"Yang pakai topi itu Papi Jamal, yang punya di sini, kerjanya di bandara, enggak tahu kerjanya apa," ujar Suci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com