Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan di Konser "Boyband" Korea EXO’luXion Dinilai Berlebihan

Kompas.com - 04/03/2016, 12:52 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menganggap pemeriksaan terhadap pengunjung konser EXO’luXion, 27 Februari 2016 lalu, keterlaluan.

Dari pemeriksaan oleh petugas sekuriti perempuan, banyak yang mengadu mengalami pelecehan seksual. Berdasarkan beberapa pengakuan, kemaluan pengunjung perempuan sampai ditekan demikian halnya dengan tindakan menarik bra.

"Seketat-ketatnya pemeriksaan di bandara, enggak sampai kayak begitu juga. Kalau mau periksa bawa kamera apa enggak, cukup pakai metal detector, kan," kata Rita kepada Kompas.com, Jumat (4/3/2016) pagi.

Dari informasi sementara yang diterima Rita, pihak promotor melakukan prosedur keamanan seperti itu karena tidak ingin ada pengunjung yang membawa kamera dan diam-diam merekam rangkaian konser boyband asal Korea Selatan itu.

Lebih jauh, banyak anak perempuan yang menjadi trauma karena belum pernah diperlakukan seperti itu.

Berkaitan dengan peristiwa pemeriksaan keamanan di konser EXO'LUXION di ICE BSD Tanggerang pada tanggal 27 Februari...

Posted by Titarubi on Thursday, March 3, 2016

"Bayangkan, itu anak-anak tidak pernah diperlakukan seperti itu, mereka justru ngalamin di tempat umum, dan dilihatin banyak (petugas) sekuriti laki-laki. Mereka sampai mau teriak, tetapi enggak bisa, nangis-nangis, keterlaluan sekali," ujar Rita.

Beberapa pemilik akun media sosial menceritakan kejadian yang mereka alami saat menghadiri konser EXO’luXion di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, 27 Februari 2016 lalu.

Saat hendak memasuki area konser, para penonton yang kebanyakan perempuan diperiksa dengan menyentuh bagian-bagian yang sensitif. Ada juga yang mengaku sampai harus menbuka jilbab dan pakaian dalamnya, bahkan hingga ditarik-tarik oleh petugas sekuriti perempuan.

Ada juga yang mengaku bahwa petugas sekuriti perempuan memegang kemaluan penonton perempuan di depan petugas sekuriti laki-laki. Hal ini membuat sebagian besar penonton yang masih anak-anak trauma dan gemetaran hingga menangis.

Kompas.com masih berusaha menghubungi pihak promotor yang disebut bernama Mecimapro untuk meminta komentar terkait aduan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com