Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Ibunda untuk Ahok

Kompas.com - 13/03/2016, 09:04 WIB
BELITUNG TIMUR, KOMPAS.com - Keputusan Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai bakal calon gubenur DKI Jakarta melalui jalur independen mendapat dukungan dari keluarga besarnya di Belitung Timur.

Buniarti, sang ibu, mengatakan, senantiasa mendukung keputusan puteranya itu dengan doa.

"Serahkan saja sama Tuhan-lah, gimana gitu ya. Support doa, kita enggak bisa apa-apa, karena kalau uang enggak punya kan," kata Buniarti seperti dikutip dari antaranews.com, Jumat (11/3/2016).

"Kita enggak bisa minta dukung sama orang pakai beras, uang kayanya gimana ya, nanti masyarakat bukannya tambah pinter tapi digunain orang," kata nenek enam cucu itu.

Buniarti mengaku setiap pagi masih menelepon Ahok untuk mengecek kesehatan putera sulungnya itu.

Saat ditanya apakah dia khawatir dengan keselamatan Ahok saat menghadapi penertiban Jakarta, seperti relokasi Kalijodo, dia menjawab tegas, tidak. Menurut dia, hal itu memang sudah menjadi tugas Ahok sebagai pemimpin.

"Enggak takutlah, ya kita berdoa saja. Itu kan supaya negara kita maju maka kita harus berkorban juga."

"Pak Ahok masih untung bisa ketemu anak istri meski harus pulang malam-malam. Kalau orang zaman dulu, berjuang, pulang belum tentu pulang. Belum tentu bisa lihat anak istri."

"Jadi, mereka itu berjuang demi negara yang dicintai, kalau ini Pak Ahok belum ada apa-apanya ya. Kita harap semua masyarakat Indonesia mau belajar cinta negara kita ya supaya negara kita maju," kata Buniarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com