Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enak Naik Uber atau Grab daripada Naik Taksi Argo..."

Kompas.com - 14/03/2016, 17:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa ribuan sopir taksi di Ibu Kota mengundang komentar netizen di dunia maya. Bahkan, banyak dari mereka yang mengeluk-elukan kelebihan menggunakan taksi berbasis aplikasi.

Hal yang menjadi daya tarik menggunakan Uber dan Grab adalah tarifnya. Dengan jarak yang sama, tarif pemakaian kendaraan yang dipesan melalui aplikasi di ponsel ini nyaris setengah dari taksi yang menggunakan argometer.

Tarif yang lebih murah ini juga dituliskan para netizen sebagai kelebihan dari Uber dan Grab.

"Kalo nurut saya, enak naik uber atau grab..dari pada naek taksi argo...," tulis pemilik akun Twitter @Rahimin1, Senin (14/3/2016).

Pengalaman Kompas.com saat menggunakan Uber menuju Bandara Soekarno-Hatta dari Pejompongan pada pagi hari saat hari kerja, tarif yang dikenakan hanya sekitar Rp 70.000. Sementara saat menggunakan taksi berargo, tarifnya dikenai Rp 120.000. Keduanya belum termasuk bayar tol.

Namun, ada saatnya juga tarif Uber bersaing dengan tarif taksi argo, misalnya pada saat jam sibuk dan lalu lintas macet. Uber akan memberikan tarif di atas normal.

Sebagai contoh, dari Jalan Palmerah Selatan menuju Mal FX di kawasan Sudirman pada sore hari saat hari kerja, tarif yang dikenakan mencapai Rp 75.000.

Selain soal tarif, hal yang memikat dari Uber dan Grab adalah berasa memiliki mobil dengan sopir pribadi. Dengan penampakan mobil yang bersih dan wangi, penumpang merasa nyaman memilih Uber dan Grab sebagai kendaraan yang mengantar untuk berkegiatan.

@GoodnEvil, gmana ya, uber itu praktis n lbh murah. plus plat hitam jd serasa naik mobil sendiri aja :)


Bahkan, seorang teman bercerita bahwa untuk pergi ke pusat perbelanjaan, dia lebih memilih menggunakan Uber atau Grab. Sebab, bisa turun di depan lobi, tanpa repot langsung membayar. Sebab, tagihan langsung dibayar dengan kartu kredit.

"Sudah gitu, gue enggak repot-repot cari parkiran. Tau deh parkiran mal akhir pekan penuh. Repot cari parkiran bisa sampe setengah jam baru dapat. Naik Uber, langsung turun di lobi. Enggak repot," kata dia.

Selain itu, para pengguna juga merasa aman menggunakan taksi berbasis online. Sebab, identitas sopir dapat diketahui oleh penumpangnya. Wajahnya pun bisa dicocokkan saat naik dalam kendaraan layanan Uber yang dipesan.

Bentuk kenyamanan dari dua layanan taksi berbasis aplikasi ini juga dipahami oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Rudiantara mengatakan, penggunaan aplikasi perusahaan Uber dan Grab membuat proses pemesanan berbasis online agar lebih efisien bagi masyarakat.

"Kalau efisiensi ini dinikmati masyarakat, ya harus dicarikan jalan. Regulasinya, kewenangan Pak Jonan (Menteri Perhubungan)," ucap Rudiantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com