Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Metromini "Zombie" di Pul Rawa Buaya Sudah Ditebus Pemiliknya

Kompas.com - 15/03/2016, 13:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih ingat dengan ratusan bus metromini dan kopaja yang kondisinya memprihatinkan dan dibawa ke pul Rawa Buaya, Jakarta Barat, pada akhir Desember 2015? Ternyata, bus-bus tersebut telah banyak yang diambil oleh pemiliknya.

Kompas.com yang mendatangi langsung pul Rawa Buaya, Selasa (15/3/2016) siang, melihat, tak banyak lagi metromini yang masih ada di pul tersebut.

Tadinya, satu kawasan pul Rawa Buaya penuh dengan bus metromini yang sebelumnya terjaring operasi besar-besaran oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta pada 7-18 Desember 2015 lalu.

"Itu sudah banyak yang nebus. Pemiliknya sudah pada ngambil. (Bus) metromini yang masih ada di sini yang belum diurus sama pemiliknya," kata Kepala Kompleks Terminal Bus Rawa Buaya, Rusbandi, saat ditemui Kompas.com di kantornya.

Dari data yang dihimpun petugas pul Rawa Buaya, tercatat, sejak Desember 2015 hingga 11 Maret 2016, ada total 356 bus metromini yang diamankan Dishubtrans DKI dan ditampung di sana.

Dari 356 bus metromini yang sempat diamankan, sebanyak 311 bus sudah ditebus dan dibawa pulang oleh pemiliknya.

Adapun untuk menebus unit angkutan umum yang terkena razia Dishubtrans DKI Jakarta, pemilik angkutan harus mengurus surat tilang ke Pengadilan Negeri yang telah ditunjuk.

Di sana, pemilik harus mengikuti sidang dan membayar denda serta mendapatkan kwitansi sidang.

Setelah itu, kwitansi sidang dibawa ke kantor Dishubtrans DKI Jakarta sekaligus memperlihatkan surat-surat angkutan kepada petugas yang bersangkutan.

Di sana, para pemilik angkutan diwajibkan membayar retribusi dan membuat surat pernyataan. Sesudahnya, jika semuanya memenuhi syarat, barulah pemilik dapat surat rekomendasi yang dibawa ke kepala pool untuk mengeluarkan angkutannya itu.

Dari penertiban besar-besaran oleh Dishubtrans DKI Jakarta, Desember 2015 lalu, terjaring 192 bus metromini, 59 bus kopaja, dan sepuluh bus kopami.

Itu baru yang diamankan di pool Rawa Buaya, belum termasuk dengan yang diamankan di pool Jati Baru, Cilincing, dan pool lainnya.

Rata-rata, bus yang terjaring razia adalah yang tidak memiliki surat lengkap dan suku cadang yang memadai. Secara kasat mata, bus yang diamankan juga tidak laik jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com