JAKARTA, KOMPAS.com - Edi Suwardi Suryaningrat (67) dan dr Dimas Qadar Radityo (28) menjadi korban tewas dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Ruang tabung chamber Pulau Mianga, Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo, Senin (14/3/2016)
Salah satu keponakan Edi, Novarina (46) mengatakan, dirinya masih ingat kenangan terakhir sebelum ajal menjemput keduanya.
Menurut Novarina, Edi sempat menyampaikan kekhawatirannya saat mengingat Dimas, putra bungsunya.
"Kebetulan tante ku yang jadi saksi, beberapa minggu yang lalu itu Om (Edi) sakit. Om itu bilang 'aduh gimana ya aku sakit, gimana kalau Dimas nikah nanti ya siapa yang ngurusin (nikah)," cerita Novarina atau Novi, usai pemakaman Edi dan Dimas di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (15/3/2016).
Novi menuturkan bahwa Dimas sangat dekat dengan kedua orangtuanya. Dimas juga ia sebut kerap membantu jika ada anggota keluarga yang kesulitan.
"Dekat sama bapak, sama mama nya. Sama keluarga juga Dimas itu peduli, kalau ada yang sakit cepat dia bantu nolong supaya bisa masuk rumah sakit," ujar Novi.
Menurut Novi, Edi memang kerap terapi Hiperbarik karena sedang sakit. Sedangkan Dimas baru pertama kalinya mengikuti terapi tersebut.
"Katanya karena gejala struk dan buat kebugaran saja," ujar Novi.
Ruang tabung chamber Pulau Miangas di Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo terbakar, Senin siang. Kebakaran memicu terjadinya ledakan.
Diduga, peristiwa berawal dari tegangan pendek arus listrik. Empat orang yang sedang menjalani perawatan tewas.
Para korban tewas diantaranya adalah, Sulistiyo, Irjen Pol Purn Abubakar Nataprawira (65), Edi Suwardi (67), dan Dimas (28).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.