Novarina (46), salah satu keponakan Edi mengatakan, masih membekas kenangan terakhir di keluarga sebelum ajal menjemput keduanya. Edi yang sedang sakit beberapa minggu lalu, sempat 'pikiran' dengan kondisi kesehatannya mengingat Dimas anak bontotnya.
"Kebetulan tante ku yang jadi saksi, beberapa minggu yang lalu itu Om sakit. Om itu bilang aduh gimana ya aku sakit, gimana kalau Dimas nikah nanti ya siapa yang ngurusin (nikah)," cerita Novarina usai pemakaman Edi dan Dimas di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Selasa (15/3/2016).
Namun, kata Novarina, Tuhan berkehendak lain memanggil keduanya. Keluarga memang punya firasat lain, yakni saat Dimas ikut tidur bersama ayah dan ibunya. Dimas memang dekat dengan kedua orangtua nya.
"Dekat sama bapak sama mama nya. Sama keluarga juga Dimas itu juga peduli, suka membantu, kalau ada yang sakit cepat dia bantu nolong supaya bisa masuk rumah sakit," ujar Novarina.
Menurut Novi, Edi memang kerap terapi Hiperbarik. Sementara Dimas menurutnya baru kali itu. Edi menurutnya ikut terapi karena memang belakangan sakit.
"Katanya karena gejala struk dan buat kebugaran aja," ujar Novarina.
Sebelumnya, Ruang tabung chamber Pulau Miangas di Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo terbakar, Senin siang. Kebakaran memicu terjadinya ledakan.
Diduga, peristiwa berawal dari tegangan pendek arus listrik. Empat orang yang sedang menjalani perawatan tewas. Para korban tewas diantaranya adalah, Sulistiyo, Irjen Pol Purn Abubakar Nataprawira (65), Edi Suwandi (67), dan Dimas (28).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.