Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Jadi Saksi Praperadilan Sumber Waras, Ahok Anggap "Jebakan Batman"

Kompas.com - 15/03/2016, 18:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan merespon permintaan agarnya dirinya menjadi saksi dalam gugatan praperadilan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. Basuki alias Ahok menganggap, pemanggilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) lebih tepat dibanding terhadap dirinya.

"Kalau mau tahu semua prosesnya, mesti panggil BPK dong. Yang jadi saksi tuh BPK bukan saya. Mereka harus keluarkan berita acara," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (15/3/2016). (Baca: Ahok Diminta Jadi Saksi dalam Sidang Gugatan Praperadilan Kasus RS Sumber Waras.)

Ahok menjelaskan, dirinya tidak dapat membongkar kasus RS Sumber Waras sebab berbagai keterangannya sudah dibeberkan ketika diperiksa BPK dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Hasil pemeriksaan itu tidak boleh dibuka ke publik karena bersifat dokumen rahasia negara.

"Kalau saya buka keterangan itu semua, namanya melanggar tata negara, dipidana gara-gara itu. Ini mau jebakan batman tuh orang (yang meminta Ahok menjadi saksi praperadilan gugatan RS Sumber Waras)," kata Ahok.

Namun Ahok menganggap lucu gugatan praperadilan tersebut. Pasalnya, kasus pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 baru dalam tahap pengumpulan bukti atau penyelidikan. Sementara praperadilan baru dapat diajukan setelah kasus tersebut masuk dalam tahap penyidikan.

"Lucu juga itu orang. Belum nyampe penyidikan gimana mau praperadilan," kata Ahok.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, sebelumnya berharap Ahok dihadirkan dalam sidang gugatan praperadilan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.

Pengajuan itu katanya sesuai dengan Pasal 82 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Pada agenda sidang pertama Senin kemarin, pihak tergugat dalam sidang praperadilan itu, yakni KPK, tak hadir. Hanya Boyamin sebagai penggugat yang hadir dalam persidangan.

Hakim kemudian memutuskan untuk menunda sidang ke Senin pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com