JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah pemberitaan yang menyebut dirinya tidak melapor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) selama sebelas tahun.
Ia pun terlihat kesal ketika menjawab pertanyaan wartawan perihal itu.
"Ngawur itu, ngaco itu, gimana sih, apa maksudnya gitu lho? Aku kaget, jangan begitu dong kan enggak bagus. Sesuatu yang enggak benar itu enggak boleh," kata Djarot kesal, di Balai Kota, Selasa (14/3/2016).
Djarot menjelaskan dirinya terakhir melaporkan harta kekayaannya melalui LHKPN pada akhir tahun 2014 lalu. Saat itu, ia menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI.
"Nah ini akan kami laporkan lagi 2016. Harusnya tiap tahun (pejabat lapor LHKPN)," kata Djarot.
Ia mengaku sangat dirugikan atas pemberitaan tersebut.
Padahal, Kompas.com sebelumnya memuat pemberitaan ini berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam data yang bisa diakses lewat situs acch.kpk.go.id, Djarot terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 21 April 2005.
Saat itu ia masih menjabat sebagai Wali Kota Blitar. Total harta kekayaan Djarot saat itu sebesar Rp 1.747.386.828 dan 7.520 dollar AS.
Bahkan, Djarot menuding pemberitaan itu sebagai sebuah kampanye hitam padanya jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Itu apa salah satu bentuk dari black campaign atau apa gitu ya, kan enggak bener sama sekali, iyo tho? Kacau banget itu, ngawur, aku juga kaget kok," kata mantan Wali Kota Blitar itu.
"Ono opo gitu lho ya ha-ha-ha atau menjelang Pilkada. Ya monggo (silahkan) saja enggak apa-apa, tapi yang benar dong," kata Djarot.
Adapun kekayaan Djarot yang dilaporkan tersebut berupa tiga unit tanah dan bangunan yang berada di Surabaya dan Blitar. Nilainya mencapai Rp 1,01 miliar.
Sementara harta bergerak berupa alat transportasi yang tercantum dalam laporan nilainya Rp 212 juta. Alat transportasi itu berupa mobil merk Toyota, Volvo, dan VW Beatle serta satu motor Yamaha. Ada pun logam mulia yang dilaporkan Djarot nilainya Rp 15,715 juta.
Djarot juga melaporkan nilai giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 509.239.828 dan 7.520 dollar AS. (Baca: Penjelasan KPK soal Harta Kekayaan Djarot yang Terbaru Tak Tercantum di Daftar LHKPN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.