Ratna menyesal dukung Ahok
Hanya saja, sikap Ratna berubah. Ia balik tidak mendukung pemerintahan Basuki. Bahkan, Ratna mengaku menyesal mendukung pasangan Jokowi-Basuki dalam Pilkada DKI 2012.
Dalam sebuah acara, Ratna mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Basuki yang dipandangnya arogan.
"Saya mau buat pengakuan. Dulu saya mendukung Ahok (Basuki), waktu masih ingin maju melalui jalur independen. Masih ngumpul-ngumpul KTP," ungkap Ratna medio 2015 lalu.
Ratna mengaku mendukung Basuki agar mimpinya terwujud, yakni kaum minoritas menjadi pemimpin. Namun, ia mulai kesal ketika Basuki mengeluarkan kebijakan pelarangan pemotongan hewan kurban di sekolah dan penggunaan unsur TNI dan Polri dalam melakukan penggusuran permukiman kumuh. Salah satunya seperti di Kampung Pulo.
"Begitu Ahok bikin aturan larang ini dan itu, kelihatan sombongnya. Ahok tidak mau belajar dari masyarakat yang dipimpinnya, sangat tidak pantas jadi gubernur," kata Ratna.
Hingga akhirnya, Ratna menyebut Basuki telah berhasil membeli KPK, TNI, dan kepolisian. Pasalnya, menurut Ratna, hingga kini KPK tak juga menemukan unsur penyalahgunaan anggaran dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Sementara itu, TNI/Polri terus turun tangan dalam penertiban permukiman liar. (Baca: Ratna Sarumpaet: Ahok Sudah Beli Tentara, Kepolisian, dan KPK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.