Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2016, 06:17 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kelompok relawan Teman Ahok memiliki caranya sendiri untuk mengumpulkan formulir dukungan KTP agar bisa mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Salah satu cara mereka adalah dengan membuka booth di pusat perbelanjaan. Kini, tercatat ada 12 booth Teman Ahok yang tersebar di 12 pusat perbelanjaan atau mal.

Berdasarkan data yang diberikan Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, 12 mal tersebut di antaranya adalah Mall Kelapa Gading I, Mall Kelapa Gading III, Pondok Indah Mall II, Mall Kuningan City, Cilandak Town Square, Pluit Village, Emporium Mall Plut, Dharmawangsa Squre, Baywalk, Epiwalk, dan Mall Puri.

Sebuah sekolah fotografi, Darwis Triadi School of Photography pun menjadi salah satu lokasi booth Teman Ahok.

Pemandangan tidak biasa pun muncul di mal-mal tersebut. Jika biasanya orang datang ke mal untuk berbelanja, maka kini ada fenomena di mana warga datang ke mal untuk mendukung Ahok.

Antusiasme ini terlihat di Emporium Mall Pluit. Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (14/3/2016), sejak pukul 14.00 WIB sampai 15.00 WIB, warga berdatangan dan menghampiri booth tersebut.

Deretan kursi yang disediakan sering kali terisi penuh oleh warga. Mereka datang untuk mengisi ulang formulir dukungan dan menyertakan fotokopi KTP-nya. Seorang warga, Neli (40), mengaku sengaja datang ke Emporium Pluit Mall untuk mengisi formulir dukungan bagi Ahok.

"Soalnya saya sekalian mau kasih formulir yang sudah diisi sama keluarga," kata Neli saat ditemui di Emporium Pluit Mal. (Baca: Lulung Nilai Teman Ahok Lakukan Mobilisasi Massa)

Ia mengatakan telah mengetahui informasi seputar pengisian formulir ulang itu melalui media online, seperti Facebook dan pesan elektronik, yakni BBM dan WhatsApp. Amalia megatakan alasan mereka membuka booth di mall adalah sebagai upaya "jemput bola" terhadap warga DKI Jakarta yang ingin mendukung Ahok dan Heru.

Pembiayaan

Akibat “ulah” Teman Ahok ini, banyak orang yang bertanya-tanya dari mana Teman Ahok mendapatkan sokongan dana untuk membayar uang sewa booth di mal.

Pada kunjungan Teman Ahok ke redaksi Kompas.com beberapa bulan lalu, mereka pernah menceritakan bagaimana mereka bisa membiayai operasional mereka. Misalnya saja seperti membuka booth di pusat perbelanjaan yang terkenal mematok harga sewa yang mahal.

Amalia mengatakan untuk hal itu mereka memiliki jaringan di beberapa mal sehingga mereka diizinkan membuka booth. Biasanya, pengelola mal mengizinkan Teman Ahok untuk membuka booth karena pengunjung yang datang menjadi lebih banyak.

"Tapi enggak semua mal bisa kita masukin misalnya GI (Grand Indonesia), kita enggak punya akses ke sana dan kalau sewa pasti mahal. Tapi kita sering buka booth di GI kalau ada pameran, kita diundang dan dikasih space. Karena katanya kalau ada Teman Ahok jadi ramai," ujar Amalia ketika itu.

Di halaman website www.temanahok.com, Teman Ahok juga mengungkapkan bahwa mereka juga membayar booth mereka di beberapa lokasi. Pembayan tersebut mampu mereka lakukan dengan menggunakan uang hasil penjualan marchandise seperti kaos dan gelang di booth tersebut.

"Penjualan itulah yang nantinya menjadi sumber dana kami, termasuk sewa booth ini," kata Amalia.

Kini, booth-booth Teman Ahok sudah semakin menjamur. Warga DKI Jakarta pun datang berbondong-bondong, untuk menjadi bagian dari perjuangan Teman Ahok. Mereka datang dengan membawa niat untuk membawa Ahok kembali jadi gubernur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Sang Ibu: Orang Dewasa Cuma Nontonin

Anaknya Dianiaya Teman di Rental PS, Sang Ibu: Orang Dewasa Cuma Nontonin

Megapolitan
Bocah 7 Tahun Itu Mengembuskan Napas Terakhir Usai Operasi Amandel...

Bocah 7 Tahun Itu Mengembuskan Napas Terakhir Usai Operasi Amandel...

Megapolitan
Anaknya Meninggal usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Anak Saya yang Terakhir

Anaknya Meninggal usai Operasi Amandel, Orangtua: Semoga Anak Saya yang Terakhir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Wowon Terus Menunduk Saat Dituntut Hukuman Mati | Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU Mulai Ada Titik Terang

[POPULER JABODETABEK] Wowon Terus Menunduk Saat Dituntut Hukuman Mati | Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU Mulai Ada Titik Terang

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK17 Senen-Pulo Gadung

Rute Mikrotrans JAK17 Senen-Pulo Gadung

Megapolitan
Saat Bocah Taruhan Bermain Playstation Berakhir Penganiayaan terhadap Teman Sepermainan di Kebon Jeruk

Saat Bocah Taruhan Bermain Playstation Berakhir Penganiayaan terhadap Teman Sepermainan di Kebon Jeruk

Megapolitan
Kekeringan Meluas, Pemkot Tangsel Bakal Bikin Sumur Artesis dan Siapkan 50 Toren

Kekeringan Meluas, Pemkot Tangsel Bakal Bikin Sumur Artesis dan Siapkan 50 Toren

Megapolitan
Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua Tak Dapat Penjelasan Pihak RS

Bocah 7 Tahun Meninggal Usai Operasi Amandel, Orangtua Tak Dapat Penjelasan Pihak RS

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, Pemkot Kerahkan 5 Mobil Tangki Air Bersih Setiap Hari

Kekeringan di Tangsel Meluas, Pemkot Kerahkan 5 Mobil Tangki Air Bersih Setiap Hari

Megapolitan
Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Kirim 500 Ton Sampah Per Hari ke TPA Degung

Pemkot Tangsel Bakal Kirim 500 Ton Sampah Per Hari ke TPA Degung

Megapolitan
Dalami Motif Kematian R, Polisi Panggil Lagi Wali Kelas hingga Guru SDN 06 Petukangan Utara Besok

Dalami Motif Kematian R, Polisi Panggil Lagi Wali Kelas hingga Guru SDN 06 Petukangan Utara Besok

Megapolitan
Maling Warung Kelontong di Depok Pakai Uang Curian untuk Main 'Online Game'

Maling Warung Kelontong di Depok Pakai Uang Curian untuk Main "Online Game"

Megapolitan
Ini Rangkaian Peristiwa Sebelum Siswi SD di Jaksel Lompat dari Lantai 4 Sekolah

Ini Rangkaian Peristiwa Sebelum Siswi SD di Jaksel Lompat dari Lantai 4 Sekolah

Megapolitan
Nasib Pilu Remaja di Depok: Diperkosa Bergilir oleh Pacar dan Tukang Siomai Usai Kabur dari Rumah

Nasib Pilu Remaja di Depok: Diperkosa Bergilir oleh Pacar dan Tukang Siomai Usai Kabur dari Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com