Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhyaksa Dault: Sejak Awal Saya Suka sama Ahok, tetapi...

Kompas.com - 17/03/2016, 19:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault mengaku senang dengan sosok Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama jauh sebelum perbincangan tentang Pilgub DKI 2017 mendatang menjadi ramai.

Menurut Adhyaksa, banyak hal baik yang bisa ditiru dan dicontoh dari Basuki untuk memimpin suatu daerah.

"Sejak awal, saya suka sama dia (Basuki). Namun, sejak dia ingkar janji, saya sudah enggak suka," kata Adhyaksa kepada Kompas.com, Kamis (17/3/2016).

Ingkar janji yang dimaksud Adhyaksa adalah kesepakatan antara dirinya dan Basuki untuk tidak membuka obrolan mereka ke media.

Adhyaksa sempat berdiskusi dan berbincang dengan Basuki tentang banyak hal, salah satunya tentang yang biasa melekat dalam diri seorang pemimpin di suatu daerah.

Adhyaksa menjelaskan, faktor agama tidak lepas dari diri seorang pemimpin. Dia mencontohkan, kepala daerah di Sulawesi Utara biasanya berasal dari kalangan Kristiani karena sebagian besar warga di sana juga dari kalangan yang sama.

Di Bali pun begitu, pemimpinnya rata-rata memeluk agama Hindu, sedangkan wakilnya kemungkinan berasal dari agama yang berbeda.

Adhyaksa pun berbicara tentang Jakarta yang, menurut dia, mayoritas adalah Muslim.

Obrolan itu disebut disalahartikan oleh Basuki bahwa orang yang memimpin Jakarta harusnya beragama Islam.

Padahal, maksudnya, Basuki diminta menjalin komunikasi yang baik dengan tokoh-tokoh dari agama yang dominan dipeluk warganya itu.

"Saya pesan, perbaiki hubungan baik dengan tokoh-tokoh Islam. Jangan ngomong soal potong kerbau segala, nanti saya bisa bantu komunikasikan, begitu. Kami sudah salaman, sepakat tidak keluar obrolan itu. Sorenya, dia ngomong, seakan-akan saya 'anti-Kristen' karena dia bilang saya bakal dukung jadi presiden asalkan Islam," tutur Adhyaksa.

Sejak saat itu, Adhyaksa jadi tidak respect dengan Basuki. Dia menganggap, untuk hal kecil saja, Basuki melanggar, apalagi untuk hal-hal besar lainnya sebagai seorang pemimpin.

"Saya enggak tahu dia sengaja apa enggak ngomong begitu. Saya kira sengaja, sih," ujar Adhyaksa.

Meski begitu, Adhyaksa mengaku tetap akan bertanding secara sportif dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, jika bisa mencalonkan diri ke KPUD DKI Jakarta, sesuai jadwal yang ditentukan.

Adhyaksa juga punya konsep yang menurut dia dapat menyempurnakan hal-hal yang telah dilakukan oleh Basuki selama memimpin DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com