"Kita tentu senang banyak komunitas muncul. Saya baca soal Batman tadi, dia tidak mencampuri urusan kumpul KTP," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (17/3/2016) malam.
Komunitas itu hanya ingin mengajak warga untuk memilih Basuki dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca juga: "Bisa Saja Konflik yang Dilakukan Pak Ahok dengan DPRD adalah Upaya Pemberesan")
Batman mengaku tidak akan mengumpulkan data KTP seperti yang dilakukan kelompok relawan Teman Ahok.
Selain itu, Batman tidak mengumpulkan sumbangan uang untuk Basuki ikut Pilkada DKI Jakarta melalui jalur independen.
"Kita terima kasih yang seperti itu. Dia enggak mengumpulkan dana atau minta sumbangan dana dari masyarakat, nah ini yang bagus," kata Basuki.
Basuki mengaku selektif untuk memilih pendukungnya. Basuki akan menolak dukungan yang menerima sumbangan serta mengumpulkan KTP tidak melalui "Teman Ahok".
Sama halnya seperti yang dia lakukan kepada Anton Medan beberapa waktu lalu. (Baca juga: Partai Pendukung Ahok Dinilai Bisa Dapat Citra Positif)
"Kalau dia (komunitas) mengumpulkan KTP memakai nama komunitas mereka, kita mesti tolak. Kalau dia mau mengumpulkan KTP, formulirnya hanya satu, dari Teman Ahok," kata Basuki.
Relawan Batman ini dibentuk sejumlah mantan aktivis 1998. Pembentukan Batman sebagai dukungan kepada Basuki sekaligus bentuk kritik rakyat terhadap partai politik.
Relawan Batman sendiri memiliki logo persis seperti tokoh superhero Batman. Bedanya, bagian kepala superhero Batman itu diganti dengan wajah Basuki.