JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah dua tahun memimpin DKI Jakarta, kinerja Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mulai diukur, khususnya pada situasi politik menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 yang sekarang ini sedang menghangat.
Hasilnya, ada yang menganggap Ahok belum berhasil mengurus Jakarta. Sikap karakter seorang Ahok yang sering marah dinilai justru berdampak.
Peneliti dan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menyatakan, salah satunya ialah mengenai penyerapan anggaran. Tahun ini, DKI, menurut dia, rendah dalam mencapai penyerapan anggaran.
"Tidak berhasil, penyerapan dananya masih banyak yang enggak terserap, hanya sekitar 10-30 persen," kata Siti di diskusi bertema "Kursi Panas DKI 1 Tanpa Dukungan DPRD, Berhasilkah?" di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016). (Baca: Fitra: Memalukan, Serapan Anggaran DKI Sama Rendahnya dengan Provinsi Baru)
Karakter Ahok juga, menurut dia, berpotensi menghambat program. Sebab, Ahok menabuh genderang konflik dengan legislatif. Padahal, Siti menilai Ahok seharusnya membangun relasi yang harmonis dengan legislatif, dalam hal ini DPRD DKI, agar dapat membuat APBD dan perda bagi masyarakat tanpa hambatan.
Ahok, menurut dia, cenderung one man show dalam hal ini. Padahal, dia sedang menjalankan roda pemerintahan.
"Dalam ketatanegaraan kita itu, setiap kepala daerah harus mengikuti tata krama yang ada. Ini tidak boleh diterobos begitu saja kayak perusahaan. Kalau perusahaan miliknya sendiri boleh, tetapi kalau bukan perusahan, ini pemda," ujar Wiwik, sapaan akrab Siti.
Ahok juga dinyatakan tidak menciptakan lingkungan birokrasi yang baik. Tutur kata Ahok kadang tidak santun.
Menurut dia, di DKI, Ahok kurang berinovasi. Ada yang hanya tinggal meneruskan program yang telah ada sejak zaman Gubernur DKI Fauzi Bowo. Ia lantas membandingkan dengan Surabaya atau Jawa Timur secara keseluruhan.
"Inovasi berjalan oke, tidak hanya Surabaya, tetapi Jawa Timur. Diakui secara internasional juga. DKI belum mendapatkan itu. Padahal, ini Ibu Kota," ujar Wiwik. (Baca: Banyak yang Kritik, Ahok Makin Terinspirasi Buat Terobosan)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan