Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas" Berkunjung ke Pasar Kebayoran Lama Sambil Membagikan Bahan Pokok

Kompas.com - 19/03/2016, 12:49 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kader Partai Demokrat, Hasnaeni Moein, atau yang kerap disebut "Wanita Emas", mendatangi kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/3/2016) sekitar pukul 10.30 WIB.

Ia datang dengan menumpangi mobil Mercedes Benz hitam berpelat nomor B 6 HAS.

Ia menggunakan kemeja bermotif kotak-kotak warna hitam putih, yang pada bagian belakangnya bertuliskan "Wanita Emas", dipadukan dengan celana panjang jins berwarna biru, sepatu biru, dan selendang berwarna putih.

Hasnaeni mengatakan, pada kunjungan kali ini, dirinya ingin mengontrol harga kebutuhan pokok yang harganya melonjak tinggi saat ini.

Selain itu, ia juga ingin memberikan solusi untuk para pedagang kaki lima yang kerap ditertibkan oleh petugas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Saya ke sini ingin memberikan dukungan kepada pedagang. Saya melihat harga cabai mahal sekali, padahal negara ini negara pertanian, kenapa harga sayur-mayur mahal," ujarnya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (19/3/2016).

Saat tiba, ia langsung bercengkerama dengan para pedagang dan juga para pembeli di pasar tersebut.

Saat menyapa para pengunjung pasar itu, Hasnaeni pun tak lupa membagikan sebuah kartu nama berwarna merah yang disertai foto dirinya sambil memohon doa restu untuk mendukung dirinya menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta.

"Tidak ada gusur-gusuran, malahan jika nanti saya menjadi gubernur akan memberikan kios bagi pedagang yang belum punya kios, jadi tidak berjualan di pinggir jalan lagi," ucapnya.

Hasnaeni pun menyempatkan diri untuk membeli satu kilogram jengkol dan petai.

Tak lupa, ia memberikan janji-janjinya kepada pedagang tersebut bahwa ia, jika kelak menjadi gubernur DKI Jakarta, tidak akan menggusur pedagang kaki lima.

Sementara itu, salah satu pedagang cabai di pasar tersebut, Catiri (43), mengaku belum mengenal sosok Hasnaeni.

Ia pun berharap agar para calon gubernur selanjutnya tidak mengumbar janji pada saat kampanye saja. Calon harus merealisasikan janji-janji tersebut setelah ia sudah menjabat menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Belum kenal sebelumnya. Saya pikir tadi artis yang datang. Saya doain Ibu (Hasnaeni) jadi gubernur DKI Jakarta, asal nanti jangan lupa menepati janjinya kalau sudah jadi," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan pedagang lain, Husni (50). Sebelumnya, ia sama sekali tidak pernah kenal dengan Hasnaeni. Baru pada kesempatan kali ini, ia berjumpa dengan "Wanita Emas".

Husni menuturkan, dalam kunjungan Hasnaeni ini, para pedagang diberi bahan-bahan kebutuhan pokok, berupa kopi, gula, dan minyak goreng.

Namun, Husni menyayangkan, hanya beberapa pedagang yang mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok tersebut.

"Ya semoga saja kalau gubernurnya perempuan bisa lebih mengerti perasaan pedagang. Namun, biasanya mereka kalau sudah jadi suka lupa sama janjinya pas kampanye," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com