Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dilarang Mendekati Lokasi Pemusnahan Unggas Terinfeksi Flu Burung

Kompas.com - 20/03/2016, 15:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Sri Hartati, mengimbau agar masyarakat tidak mendekat ketika ada pemusnahan unggas terinfeksi flu burung.

Hal ini mengacu kepada sikap warga sekitar ketika ada pemusnahan unggas di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Saat itu, petugas Dinas KPKP melakukan pemusnahan dengan seragam khusus dan serba tertutup.

Namun, banyak anak kecil tanpa pakaian khusus, mendekat untuk menyaksikan proses pemusnahan.

"Nah itu sebenarnya salah, kami mohon maaf juga mengenai itu. Memang warga kadang suka penasaran dan akhirnya mendekat," ujar Hartati ketika dihubungi, Minggu (20/3/2016).

Hartati mengatakan ke depannya mereka akan meminta jasa Satpol PP untuk mengamankan lingkungan ketika pemusnaha berlangsung. Saat pemusnahan, kata Hartati, memang seharusnya warga tanpa mengenakan perlindungan khusus tidak berada terlalu dekat.

"Tapi mudah-mudahan yang kemarin enggak apa-apa lah. Semoga (virusnya) enggak sampai ke manusia," ujar dia.

Jumat lalu, Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan melakukan pemusnahan terhadap 20 unggas yang positif terkena virus avian influenza atau flu burung di Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

Awalnya, unggas-unggas tersebut mati mendadak, ketika diperiksa unggas tersebut positif flu burung.

"10 entok dan 10 ayam, itu sudah mati. Ternyata positif (flu burung) dari bangkai yang kita uji," ujar Hartati.

Hartati mengatakan informasi mengenai unggas yang mati diterima dari laporan warga. Unggas-unggas tersebut dimusnahkan dengan cara dipotong dan kemudian dikubur.

Setelah itu, petugas melakukan desinfeksi terhadap kandang unggas di sekitar. Semua proses pemusnahan tersebut dilakukan oleh petugas yang mengenakan seragam khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com