Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Kelompok Uighur Manfaatkan Jaringan Santoso untuk Sembunyi, Berlatih, dan Berjihad

Kompas.com - 21/03/2016, 21:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen Tito Karnavian mengatakan, Indonesia menjadi salah satu tujuan bagi warga negara China etnis Uighur untuk latihan militer sekaligus tempat bersembunyi.

Menurut Tito, etnis Uighur tersebut bergabung dengan kelompok teroris jaringan Santoso di Poso, Sulawesi Utara sejak beberapa tahun kebelakang ini. (Baca: Anggota Kelompok Teroris Santoso yang Tewas Ditembak Berasal dari China).

Ia mengatakan, WN China Uighur bergabung dengan kelompok Santoso karena kelompok tersebut dianggap memiliki jaringan cukup kuat di Asia Tenggara.

"Jaringan di Indonesia ini termasuk kuat dibanding jaringan-jaringan lain di Asia Tenggara sehingga kelompok Uighur memanfaatkan jaringan di Indonesia untuk bersembunyi, berlatih, maupun tempat berjihad," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/3/2016).

Tito menambahkan, awalnya kelompok Uighur ini adalah kelompok separatis dari China. Mereka ingin memerdekakan diri dari negara tersebut.

Kelompok itu kemudian memanfaatkan situasi munculnya Negara Islam Irak Suriah (ISIS) karena mereka memiliki kesamaan ideologi.

Menurut Tito, kelompok radikal yang ada di Indonesia itu mendukung ISIS untuk mendirikan kekhalifahan global. (Baca: Tito Karnavian Incar Teroris Kelas Kakap untuk Program Deradikalisasi).

"Mereka mengambil keuntungan dari perubahan situasi global munculnya jaringan ISIS untuk kepentingan mereka dalam rangka separatisme atau untuk membentuk kekhalifahan global," ucapnya.

Tito menambahkan, hingga saat ini baru WN Uighur saja yang teridentifikasi masuk ke Indonesia dan bergabung dengan kelompok teroris yang ada di Indonesia.

"Selama ini yang sudah tertangkap sudah ada empat, dulu tahun 2014 sudah divonis, kemudian dua yang tertembak di Poso kemarin," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Hendak Lanjutkan Koalisi, Parpol KIM Disebut Belum Teken Kerja Sama untuk Pilkada Jakarta

Megapolitan
Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Nasdem Harap Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Bisa Dipasangkan dengan Anies atau Sahroni

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com