Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Go-Jek: Sopir Taksi yang Mulai Duluan, Kita Enggak Bisa Diam Saja

Kompas.com - 22/03/2016, 14:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pengemudi Go-Jek berkumpul di dekat Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2016) dalam menanggapi aksi demonstrasi sopir taksi di sejumlah wilayah di Jakarta.

Seorang sopir Go-Jek yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa dia dan pengemudi lainnya akan melakukan sweeping terhadap sopir taksi.

Mereka merasa kesal akan aksi oknum sopir taksi yang melukai pengemudi Go-Jek dalam demonstrasi siang ini. (Baca: Pengemudi Go-Jek Babak Belur Dipukuli Oknum Sopir yang Berdemonstrasi).

"Mereka (sopir taksi) yang mulai duluan. Teman kita dipukulin ya kita enggak bisa diam saja. Masak Go-Jek dihajar terus," kata pengemudi Go-Jek yang mengenaka topi hitam ini.

Sejumlah pengemudi Go-Jek yang bersiap sweeping taksi ini sebagian besar tidak mengenakan seragam. Namun, ada juga yang menggunakan jaket hijau bertuliskan Go-Jek.

Kepada Kompas.com, pengemudi Go-Jek bertopi hitam itu mengaku sudah mencoba sweeping taksi di kawasan dekat Kantor TVRI, Senayan, Jakarta.

"Tapi kalah banyak, kalah jumlah," sambung dia.

Tak lama setelah berkumpul, puluhan pengemudi Go-Jek mulai bergerak dari Palmerah.

Ada yang mengaku akan berangkat sweeping taksi di kawasan Grogol, ada juga yang mengaku akan berangkat ke dekat Kantor TVRI. (Baca: Tak Terima Temannya Di-"sweeping", "Driver" Go-Jek Serbu Sopir Taksi).

Sebelumnya, pengemudi Go-Jek bernama Siswanto (47) menjadi korban dari amukan oknum sopir taksi yang berada di dekat gedung TVRI Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Pengemudi Go-Jek bernomor polisi B 6154 VJR tersebut mengaku dihadang dan dipukuli oleh sejumlah pengemudi taksi saat melintas di kawasan tersebut.

Akibat pemukulan yang dilakukan oleh para oknum taksi tersebut, wajah Siswanto memar dan berdarah di bagian wajah.

Menurut pantauan Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIB.

Aparat kepolisian langsung mengamankan Siswanto sehingga ia tidak mengalami luka lebih parah.

Lihat foto-foto bentrokan antara massa sopir taksi dengan massa pengojek online di sini.

Kompas TV Tanggapan Ignasius Jonan Soal Demo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com