Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kalimalang, Gelap, Penuh Lubang, Debu, dan Berbahaya

Kompas.com - 24/03/2016, 07:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


Jalan Berlubang

Kedua yakni soal jalan berlubang. Saat Kompas.com menyusuri jalur Kalimalang mulai Jalan DI Pandjaitan hingga Polsek Duren Sawit, permukaan jalannnya banyak bergelombang. Diperkirakan pula ada kurang lebih 50-an lubang di sepanjang jalan itu dan berbagai ukuran.

Ada lubang yang kedalamannya kecil sampai yang paling dalam sekitar 20 cm. Disandingkan dengan kondisi gelap, ini jelas berbahaya.

Permukaan jalan juga banyak sekali yang tidak rata. Rata-rata jalan yang bergelombang merupakan 'jalan baru' yang dibuka ketika proyek Becakayu dimulai kembali.

Kecepatan sepeda motor juga maksimal hanya sekitar 40 kilometer perjam. Maklum, kendaraan kadang harus melambat karena mengerem untuk menghindari lubang.

Warga menyatakan, paling berisiko saat membawa motor dalam kondisi hujan. Selain jalan lincin karena tanah, lubang juga sudah tak terlihat karena tertutup air.

"Kalau hujan yang paling risiko, kadang saya lihat yang bawa motor enggak tau ada lubang enggak pelan, ya kena (injak) lubang dia," kata Hasan (44), seorang pemilik warung pinggir jalan kepada Kompas.com saat berbincang di Kalimalang, Jakarta Timur, Rabu malam.

Sementara itu, soal debu, lanjut Hasan, pengendara motor yang terlihat hampir semua memakai masker melewati jalan ini. Kecuali warga yang rumahnya dekat kadang tidak memakai masker. Ia meminta pemerintah mencarikan solusi. Apakah dapat disemprot menggunakan air dari aliran Kalimalang atau cara lainnya. Sebab, debu di jalan kini mengganggu sepanjang hari.

"Debu enggak pakai kapan lagi, malah 24 jam. Nyesek juga," ujar Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com