Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Minta Jalan Kalimalang Segera Diperbaiki

Kompas.com - 24/03/2016, 11:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rawan dan berisiko kecelakaan, para pengguna kendaraan yang biasa melintasi Jalan Raya Kalimalang meminta agar jalan tersebut diperbaiki.

Pasalnya, jalan yang menghubungkan Jakarta dan Bekasi itu rusak parah di beberapa titik.

Chris Silitonga (28), pengguna Jalan Kalimalang, mengatakan, kondisi Jalan Kalimalang jadi berbahaya saat ini.

"Bahaya banget, lubang di mana-mana, lampu jalan minim, belum debu," kata Chris kepada Kompas.com, Kamis (24/3/2016).

Warga Bekasi itu memang sehari-hari melalui Jalan Kalimalang untuk menuju tempat kerjanya di Jakarta Pusat.

Namun, sejak pembangunan Tol Bekasi, Cawang, dan Kampung Melayu (Becakayu) berlangsung kembali, kondisi Jalan Raya Kalimalang semakin rusak dan semrawut.

Kerusakan ini tidak diperhatikan pemerintah. Chris menyatakan, sudah sering ia berpapasan dengan pengendara yang mengalami kecelakaan di Jalan Kalimalang.

"Sejak awal tahun ini sudah empat kali. Terakhir itu malam-malam ada motor mau nyalip, tetapi enggak lihat ada pembatas beton di tengah jalan, banting ke kanan, ditabrak sama mobil di jalur sebelah," ujar Chris.

Menurut dia, pembatas beton yang diletakkan di tengah jalan tidak dilengkapi rambu yang memadai. Lampu penerangan jalan juga sangat kurang sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.

"Biasanya ada lampu atau garis nyala, tetapi ini ada yang enggak ada. Pokoknya jadi ngeri kalau malam-malam," ujar Chris.

(Baca: Jalan Kalimalang, Gelap, Penuh Lubang, Debu, dan Berbahaya)

Harun (31), warga Kranji, Bekasi, yang juga kerap melewati Jalan Kalimalang, mengatakan, tak hanya rawan dan berisiko kecelakaan, jalan rusak dan penyempitan akibat pembangunan Tol Becakayu itu menyebabkan arus lalu lintas macet parah.

"Itu kacau juga, jalan menyempit otomatis bikin sering macet. Soal jalan lubang, kalau siang masih kelihatan, (tetapi) yang bahaya pas hujan sama kalau sudah malam," ujar Harun.

Kecelakaan, menurut dia, kerap menimpa pengendara sepeda motor. Kadang, mereka tidak seimbang karena menginjak lubang jalan, dan juga faktor licin saat hujan.

Kondisi Jalan Kalimalang, menurut dia, kerap becek dengan lumpur tanah liat akibat galian pembangunan proyek tol yang berceceran. Lokasi rawan kecelakaan yang disebabkan kondisi jalan rusak, menurut dia, tersebar di beberapa titik.

Saat tidak hujan, Jalan Raya Kalimalang dipenuhi debu. Ia berharap, pemerintah atau pengembang proyek memperbaiki jalan tersebut dan menambah penerangan jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com